KABUPATEN PASURUAN

Peringati HUT ke-1.095 Kabupaten Pasuruan, Pemda Adakan Pemutihan PBB

Muhamad Wildan | Minggu, 22 September 2024 | 10:00 WIB
Peringati HUT ke-1.095 Kabupaten Pasuruan, Pemda Adakan Pemutihan PBB

Ilustrasi.

PASURUAN, DDTCNews – Pemkab Pasuruan memberikan fasilitas pembebasan sanksi bunga dan denda khusus atas tunggakan PBB tahun-tahun pajak sebelumnya dan PBB tahun pajak 2024 dengan ketetapan sampai dengan Rp500.000.

Pembebasan sanksi administrasi bunga dan denda PBB diselenggarakan oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kabupaten Pasuruan mulai dari 18 September sampai dengan 18 Desember 2024.

"Kami ingin memotivasi wajib pajak untuk melunasi kewajibannya. Momennya pas sekali dengan HUT ke-1.095 Kabupaten Pasuruan," kata Kabid Pengendalian, Penagihan, dan Pengembangan Pendapatan Daerah BPKPD Agung Wara Laksana, dikutip pada Minggu (22/9/2024).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Saat ini, lanjut Agung terdapat 415.249 wajib pajak yang belum menunaikan kewajiban pembayaran PBB. Mengingat di Kabupaten Pasuruan ada 790.354 wajib pajak PBB, tingkat ketidakpatuhan PBB di Kabupaten Pasuruan mencapai 56,19%.

"Artinya lebih banyak yang belum melunasi dari yang sudah melunasi pembayaran PBB," tuturnya.

Menurut Agung, ketidakpatuhan wajib pajak dalam membayar PBB masih tergolong tinggi mengingat kebanyakan penduduk di pedesaan berprofesi sebagai petani Kebanyakan petani memilih untuk membayar pajak bersamaan dengan musim panen padi.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Dengan diselenggarakannya program pembebasan sanksi administrasi, dia berharap para wajib pajak dapat segera melunasi PBB-nya di loket yang sudah ditentukan.

"Kami juga melakukan operasi sisir secara masif ke 365 desa dan kelurahan. Kami imbau seluruh wajib pajak untuk membayar pajak tepat waktu di loket pembayaran karena dari uang yang bapak ibu bayarkan kembali untuk pembangunan daerah," ujarnya. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja