KAMBOJA

Perdana Menteri Ini Peringatkan Pelaku Usaha untuk Patuh Pajak

Dian Kurniati | Senin, 13 Mei 2024 | 09:30 WIB
Perdana Menteri Ini Peringatkan Pelaku Usaha untuk Patuh Pajak

Ilustrasi.

PHNOM PENH, DDTCNews - Perdana Menteri Kamboja Hun Manet meminta seluruh pelaku usaha untuk dapat mematuhi semua peraturan yang berlaku di wilayahnya, termasuk dalam hal membayar pajak.

Manet mengatakan pemerintah berkomitmen mendukung sektor swasta untuk mengembangkan bisnisnya di Kamboja. Namun, pemerintah juga berharap pelaku usaha dapat patuh melaksanakan kewajibannya.

"Meningkatkan kepatuhan berarti mengikuti prinsip, rencana, prosedur, hukum, peraturan, dan kontrak. Meningkatkan kepatuhan ini akan menciptakan ketertiban, transparansi, serta lingkungan bisnis yang lebih jelas dan mudah," katanya, dikutip pada Senin (13/5/2024).

Baca Juga:
Catat! Pengkreditan Pajak Masukan yang Ditagih dengan SKP Tak Berubah

Manet menuturkan pemerintah saat ini tengah berupaya menarik lebih banyak investasi dari perusahaan lokal dan luar negeri. Pemerintah juga melakukan berbagai reformasi untuk meningkatkan daya saing investasi Kamboja.

Menurutnya, kepercayaan antara negara dan sektor swasta bakal berdampak pada penciptaan iklim usaha yang stabil.

Dia menilai beberapa pelaku usaha menganggap isu kepatuhan tergolong sensitif. Namun, ia meminta pelaku usaha tidak membandingkannya dengan ‘kucing yang memburu tikus’ karena pemerintah tidak menunggu untuk mengambil tindakan atas kesalahan yang dilakukan oleh swasta.

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Sementara itu, Direktur Centre for Policy Studies Chan Sophal menilai pemerintah perlu menciptakan perlakuan yang setara antara pelaku usaha sehingga tingkat kepatuhan pajak meningkat. Menurutnya, kepatuhan akan otomatis tumbuh jika melaku pelaku usaha diperlakukan adil.

Untuk itu, sambungnya, pemerintah juga perlu mengatur perlakuan pajak yang adil pada semua sektor ekonomi di Kamboja.

"Sayang, pelaku usaha yang sepenuhnya patuh membayar pajak tinggi biasanya sulit untuk menjaga harga barang atau jasa tetap rendah ketimbang perusahaan yang tidak atau sebagian patuh," ujarnya seperti dilansir phnompenhpost.com.

Senada, Wakil Presiden Kamar Dagang Kamboja Lim Heng setuju keadilan pajak berperan penting dalam meningkatkan kepatuhan. Menurutnya, penegakan kepatuhan secara adil akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan penerimaan negara. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra