Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) kembali mengadakan operasi gempur rokok ilegal pada 15 Mei hingga 1 Juli 2023.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan DJBC Hatta Wardhana menyebut operasi gempur rokok ilegal menjadi upaya pemerintah melindungi masyarakat dari barang berbahaya. Selain itu, program tersebut juga dilaksanakan untuk mengamankan penerimaan negara.
"Operasi gempur rokok ilegal merupakan bentuk perang terhadap rokok ilegal. Peredaran rokok ilegal tidak hanya membahayakan masyarakat, tetapi juga mengancam stabilitas perekonomian Indonesia," katanya, dikutip pada Jumat (12/5/2023).
Hingga 2 Mei 2023, lanjut Hatta, DJBC telah melaksanakan 5.922 penindakan, dengan perkiraan nilai barang mencapai Rp275,61 miliar. Upaya penindakan, terutama rokok ilegal, bakal terus dioptimalkan selama periode operasi gempur rokok ilegal.
Dia menjelaskan penindakan rokok ilegal menjadi upaya DJBC memberikan efek jera kepada para pelaku usaha yang tidak mematuhi ketentuan perundang-undangan. Operasi gempur rokok ilegal pun diharapkan dapat mendorong produsen rokok ilegal beralih ke jalur legal.
Melalui strategi tersebut, pemerintah juga mengharapkan akan tercipta level of playing field di antara pengusaha di bidang cukai.
"DJBC juga menyediakan berbagai fasilitas fiskal di bidang cukai sebagai bagian dari pelayanan prima untuk pelaku usaha yang menjalankan bisnisnya secara legal," ujarnya.
Hatta menambahkan DJBC juga akan bersinergi dengan instansi penegak hukum lainnya, termasuk TNI, Polri, dan pemerintah daerah.
Sinergi DJBC dan TNI diperlukan untuk melindungi perbatasan Indonesia dari penyelundupan rokok ilegal, sedangkan kerja sama dengan Polri sebagai upaya tindak lanjut penindakan rokok ilegal.
"Kami mengajak masyarakat untuk ikut memerangi rokok ilegal. Bentuk dukungan dapat dilakukan dengan tidak membeli dan mengedarkan rokok ilegal," tuturnya. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.