KABUPATEN LOMBOK TENGAH

Penyelenggara WSBK Mandalika 2023 Minta Keringanan Pajak Hiburan

Muhamad Wildan | Rabu, 01 Maret 2023 | 19:00 WIB
Penyelenggara WSBK Mandalika 2023 Minta Keringanan Pajak Hiburan

Sejumlah petugas membuka gerai offline penjualan tiket WSBK 2023 yang berlokasi di Hotel Lombok Raya di Mataram, NTB, Senin (27/2/2023). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/hp.

LOMBOK TENGAH, DDTCNews - Penyelenggara World Superbike (WSBK) Mandalika 2023, Mandalika Grand Prix Association (MGPA) meminta Pemkab Lombok Tengah untuk meringankan tarif pajak hiburan.

Kepala Bappenda Lombok Tengah Jalaludin mengakui penyelenggara memang meminta tarif pajak hiburan atas tiket WSBK Mandalika 2023 diturunkan dari 30% menjadi 15%.

"Informasi mereka [ITDC atau MGPA] telah mengajukan surat keringanan pajak hiburan kepada Pak Bupati [Lalu Pathul Bahri]," katanya, dikutip pada Rabu (1/3/2023).

Baca Juga:
Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Meski sudah disampaikan kepada bupati, lanjut Jalaludin, surat tersebut masih belum didisposisikan ke Bappenda.

"Suratnya itu kami belum terima, tetapi informasinya mereka telah mengusulkan," ujarnya seperti dilansir indosport.com.

Jalaludin menuturkan Bappenda tak menetapkan target pajak tertentu dari gelaran WSBK Mandalika 2023 yang digelar pada 3 hingga 5 Maret 2023. Namun, jumlah penonton yang datang ditargetkan mencapai 75.000 orang.

Baca Juga:
Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Sebagai informasi, ajang olahraga yang digelar di Sirkuit Mandalika tersebut masih belum mampu mendukung upaya optimalisasi pajak hiburan.

Contoh, gelaran MotoGP 2022 yang diselenggarakan pada Maret 2022 tercatat memberikan kontribusi pajak hiburan senilai Rp12 miliar. Realisasi pajak hiburan pada akhir tahun di Kabupaten Lombok Tengah hanya Rp16 miliar, jauh dari target Rp76 miliar. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak