KOTA YOGYAKARTA

Pengusaha Ini Buat Motif Batik Soal Pajak

Redaksi DDTCNews | Kamis, 18 Maret 2021 | 18:17 WIB
Pengusaha Ini Buat Motif Batik Soal Pajak

Motif batik yang dibuat Miftahudin Nur Ihsan. (foto: warta.jogjakota.go.id)

YOGYAKARTA, DDTCNews – Pengusaha batik dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Miftahudin Nur Ihsan membuat motif batik yang baru dengan tema seputar pajak.

Miftahudin mengatakan ide untuk membuat motif pajak berawal dari seringnya mendapatkan sosialisasi tentang manfaat pajak bagi masyarakat. Oleh karena itu, batik motif pajak lahir sebagai partisipasi aktif dalam sosialisasi kesadaran pajak.

"Saya menyadari bahwa ternyata pajak telah memberikan kontribusi besar, mulai dari beasiswa sekolah hingga fasilitas kesehatan yang telah saya terima," katanya, dikutip dari laman portal berita Pemkot Yogyakarta, Kamis (18/3/2021).

Baca Juga:
Kejar Pendapatan, DPR Imbau Pemerintah Optimalkan Sektor Perkebunan

Miftahudin memaparkan desain batik dengan tema pajak menggambarkan manfaat pembayaran pajak bagi pembangunan nasional. Motif meliputi pengembangan berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, perlindungan sosial, fasilitas umum, serta pertahanan dan keamanan.

Dia menjelaskan batik tematik pajak menggunakan konsep motif klasik sekar jagad. Motif tersebut menggambarkan suksesnya pembangunan Indonesia karena didukung masyarakat yang sadar pajak.

"Motif klasik sekar jagad menggambarkan keindahan dan kejayaan Indonesia setelah masyarakat sejahtera karena meningkatnya kesadaran dalam membayar pajak," terangnya.

Baca Juga:
Konsumsi Kelas Menengah Stabil, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Atas 5%

Dia menambahkan media batik memiliki keunggulan dalam upaya sosialisasi kesadaran pajak kepada masyarakat. Menurutnya, salah satu keunggulan batik adalah dapat diterima semua kalangan sehingga semangat kesadaran pajak bisa disampaikan secara luas.

"Dengan adanya peningkatan kesadaran pajak masyarakat, khususnya para generasi muda, akan memberikan dampak positif untuk perkembangan Indonesia di masa mendatang. Sebab, generasi muda saat ini akan menjadi pemimpin-pemimpin Indonesia di masa mendatang," ujarnya. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 18:33 WIB PENDAPATAN NEGARA

Kejar Pendapatan, DPR Imbau Pemerintah Optimalkan Sektor Perkebunan

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Konsumsi Kelas Menengah Stabil, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Atas 5%

Jumat, 18 Oktober 2024 | 10:30 WIB KOTA SERANG

Kejar Pendapatan Daerah, Kota Ini Bakal Bentuk Tim Intelijen Pajak

Kamis, 17 Oktober 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Transisi Pemerintahan Berjalan, DJP Fokus Amankan Penerimaan Pajak

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN