PP 41/2021

Pengusaha di Kawasan Bebas Tak Dikukuhkan sebagai PKP, Ini Aturannya

Redaksi DDTCNews | Minggu, 23 April 2023 | 15:00 WIB
Pengusaha di Kawasan Bebas Tak Dikukuhkan sebagai PKP, Ini Aturannya

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah mengatur fasilitas perpajakan bagi wajib pajak (WP) yang melakukan kegiatan usaha di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) atau Kawasan Bebas dalam PP 41/2021.

Berdasarkan Pasal 49 ayat (1) dan (2) PP 41/2021, fasilitas perpajakan yang diberikan, yaitu fasilitas pembebasan PPN dan PPh Pasal 22. Atas pemberian fasilitas PPN tersebut maka pengusaha di KPBPB tidak dikukuhkan sebagai PKP.

“Pengusaha di KPBPB tidak dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak (PKP),” bunyi penggalan Pasal 48 ayat (1) PP 41/2021, dikutip pada Minggu (23/4/2023).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Berdasarkan Pasal 1 angka (1) PP 41/2021, KPBPB adalah suatu kawasan yang berada dalam wilayah hukum Indonesia yang terpisah dari daerah pabean sehingga bebas dari pengenaan bea masuk, PPN, pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), dan cukai.

Jika melakukan kegiatan usaha di KPBPB maka wajib pajak dapat menikmati fasilitas sebagaimana tercantum dalam Pasal 1 angka 1 PP 41/2021 tersebut. Salah satu fasilitas yang diberikan adalah fasilitas PPN dibebaskan.

Normalnya, apabila omzet wajib pajak sudah lebih dari Rp4,8 miliar dalam setahun maka wajib untuk dikukuhkan sebagai PKP dan melakukan kewajiban administratif PPN seperti memungut PPN dan menerbitkan faktur pajak.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Namun, wajib pajak yang melakukan kegiatan usaha di KPBPB tidak perlu dikukuhkan sebagai PKP meski omzetnya sudah di atas Rp4,8 miliar. Meski begitu, kewajiban administratif PPN tetap berjalan sebagaimana dimaksud dalam PMK 173/2021.

Wajib pajak di KPBPB akan memungut PPN dengan memakai surat penyetoran pajak (SSP) sebagai dokumen pengganti faktur pajak. Simak PMK Baru! Pengusaha Kawasan Bebas Wajib Buat SSP Gantikan Faktur Pajak. (sabian/rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN