KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Waspadai Potensi Kenaikan Inflasi Akibat El Nino

Muhamad Wildan | Kamis, 13 Juli 2023 | 15:00 WIB
Pemerintah Waspadai Potensi Kenaikan Inflasi Akibat El Nino

Ilustrasi. Warga mengantre saat petugas membagikan paket sembako yang dijual pada Gerakan Pangan Murah di Kota Baru, Jambi, Senin (26/6/2023). ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/tom.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah memproyeksikan angka inflasi pada tahun ini pada kisaran 3,3% - 3,7% atau di atas asumsi inflasi pada APBN 2023 sebesar 3,6%.

Saat ini, harga global sudah bergerak stabil sehingga mengurangi tekanan inflasi yang bersumber dari luar (imported inflation). Meski demikian, pemerintah memandang masih terdapat potensi kenaikan inflasi akibat perang antara Rusia dan Ukraina serta dampak El Nino.

"Cuaca ekstrem yang diperkirakan akan terjadi pada semester II/2023 dapat memicu bencana kekeringan sehingga berpotensi memengaruhi perkembangan harga pangan," tulis pemerintah dalam Laporan Semester I APBN 2023, dikutip Kamis (13/7/2023).

Baca Juga:
Catat! Pengkreditan Pajak Masukan yang Ditagih dengan SKP Tak Berubah

Untuk menjaga laju inflasi, pemerintah akan meningkatkan kapasitas produksi pangan domestik dan menjaga kelancaran distribusi pangan. Selain itu, ekspektasi inflasi juga akan terus dijaga melalui komunikasi publik yang efektif.

"Kelancaran arus distribusi barang juga terus dipantau dan diperkuat melalui berbagai upaya seperti pembangunan infrastruktur dan konektivitas, kerja sama antar daerah, serta penguatan fasilitasi distribusi," tulis pemerintah.

Inflasi Sesuai Sasaran

Untuk diketahui, inflasi resmi kembali ke sasaran 3% ± 1% pada Juni 2023. Sejak Juni 2022, inflasi tercatat melampaui 4% dan makin meningkat menjadi 5,95% pada September 2022 akibat kenaikan harga BBM.

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), turunnya angka inflasi Juni 2023 disebabkan oleh melambatnya inflasi inti dan inflasi komponen harga pangan bergejolak atau volatile food. Inflasi inti pada Juni tercatat 2,58%, sedangkan inflasi volatile food hanya 1,2%.

Kendati inflasi komponen volatile food melambat, Bank Indonesia (BI) memperkirakan harga beras dan produk-produk hortikultura akan naik akibat El Nino.

"Kami sudah memasukkan [El Nino] ke dalam proyeksi inflasi kita. Beberapa negara sudah kena. Di Indonesia, itu akan mulai Juli dan paling besar di Jawa, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sumatera, dan Sulawesi," ujar Deputi Gubernur BI Aida S. Budiman pada bulan lalu. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra