KINERJA FISKAL

Pembiayaan Utang Naik 180%, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Dian Kurniati | Kamis, 07 Januari 2021 | 11:05 WIB
Pembiayaan Utang Naik 180%, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan kinerja APBN 2020. (tangkapan layar Youtube)

JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah mencatat total realisasi pembiayaan utang sepanjang 2020 mencapai Rp1.226,8 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi pembiayaan utang itu naik 180,4% dibandingkan posisi tahun sebelumnya yang hanya Rp437,5 triliun. Menurutnya, hal itu dikarenakan tingginya kebutuhan dana untuk mengatasi dampak masalah kesehatan dan pemulihan ekonomi.

Alhasil, realisasi defisit APBN 2020 mencapai 6,09% terhadap produk domestik bruto (PDB). Simak artikel ‘Defisit Anggaran 6,09% PDB, Begini Realisasi Final APBN 2020’ dan ‘Penerimaan Pajak 2020 Minus 19,7%, Ini Data Lengkapnya’.

Baca Juga:
Jelang Peluncuran, Sri Mulyani Cek Staf yang Lembur Selesaikan Coretax

"Dengan defisit yang meningkat secara tajam, pembiayaan menjadi tantangan sangat besar," katanya melalui konferensi video, Rabu (6/1/2021).

Sri Mulyani mengatakan pembiayaan utang berasal dari penerbitan surat berharga negara (SBN) dan pinjaman. Dia menyebut pembiayaan utang dari SBN senilai Rp1.177,2 triliun dan pinjaman senilai Rp49,7 triliun.

Realisasi penerbitan SBN sepanjang 2020 juga naik hingga 163,8% dibandingkan performa pada 2019. Pada 2019, pemerintah hanya menerbitkan SBN senilai Rp446,3 triliun.

Baca Juga:
PPN Jadi Naik, Berikut Daftar Lengkap Paket Kebijakan Ekonomi 2025!

Pembiayaan investasi tercatat Rp104,7 triliun sepanjang 2020. Jumlah itu tumbuh 112,1% dibandingkan dengan 2019 yang senilai Rp49,4 triliun. Pembiayaan ini terdiri atas investasi kepada BUMN senilai Rp31,3 triliun, badan layanan umum (BLU) Rp31,3 triliun, serta lembaga/badan lain Rp25 triliun.

Selain itu, pemerintah juga memberikan pinjaman pada 2020 senilai Rp1,5 triliun, kewajiban penjaminan Rp3,6 triliun, serta pembiayaan lainnya Rp70,9 triliun.

Pemerintah, sambungnya, juga menjalankan skema berbagi beban atau burden sharing dengan Bank Indonesia (BI) untuk menanggung tingginya pembiayaan akibat pandemi. Burden sharing itu salah satunya melalui pembelian SBN di pasar perdana oleh BI senilai total Rp75,86 triliun.

Baca Juga:
Resmi! Pemerintah Umumkan PPN Tetap Naik Jadi 12% Mulai 1 Januari 2025

Kemudian, ada burden sharing untuk pembiayaan public goods senilai Rp397,56 triliun dan non-public goods Rp177,03 triliun."Dengan pembiayaan besar ini, kami burden sharing atau gotong royong dengan Bank Indonesia," ujar Sri Mulyani. (kaw)



Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 23 Desember 2024 | 10:00 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Peluncuran, Sri Mulyani Cek Staf yang Lembur Selesaikan Coretax

Senin, 16 Desember 2024 | 11:05 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

PPN Jadi Naik, Berikut Daftar Lengkap Paket Kebijakan Ekonomi 2025!

Senin, 16 Desember 2024 | 10:47 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Resmi! Pemerintah Umumkan PPN Tetap Naik Jadi 12% Mulai 1 Januari 2025

Minggu, 15 Desember 2024 | 13:13 WIB PEREKONOMIAN GLOBAL

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kebijakan Trump terhadap Ekonomi Indonesia

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra