BULGARIA

Pandemi Belum Usai, Penurunan Tarif PPN 9% Diperpanjang

Redaksi DDTCNews | Rabu, 12 Januari 2022 | 19:30 WIB
Pandemi Belum Usai, Penurunan Tarif PPN 9% Diperpanjang

Ilustrasi.

SOFIA, DDTCNews – Pemerintah Bulgaria memutuskan untuk memperpanjang kebijakan penurunan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 9% pada tahun ini. Tarif saat ini masih jauh di bawah tarif normalnya, 20%. Kebijakan ini diambil dengan mempertimbangkan pandemi Covid-19 yang belum usai.

Dikutip dari siaran pers, Otoritas pajak Bulgaria memperpanjang penurunan PPN mulai 4 Januari 2022 hingga 31 Desember 2022. Namun, ada keterangan tambahan yang menyebutkan perpanjangan bisa dilakukan hingga pandemi dinyatakan berakhir.

"Pajak Pertambahan Nilai 9% untuk barang dan jasa tertentu, lebih rendah dari tarif standar 20%," tulis Kementerian Keuangan Bulgaria dilansir dari Fiscal Requirement pada Rabu (12/1/2021).

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Perpanjangan penurunan tarif PPN dikenakan pada beberapa barang dan jasa. Adapun barang yang diturunkan tarif PPN-nya yaitu produk makanan bayi dan berbagai produk kebutuhan bayi, makanan yang dijual di restoran dan katering, serta buku dan publikasi lainnya.

Sementara itu, jasa yang dikurangi tarif PPN-nya adalah layanan tur seperti penyelenggara wisata dan agen perjalanan wisata serta layanan penyediaan fasilitas olahraga.

Pemerintah Bulgaria mengungkapkan, perpanjangan diskon tarif PPN dilakukan untuk menekan inflasi dan lonjakan harga barang. Sebagai informasi, pada tahun 2021 inflasi di Bulgaria mencapai 2,1%, naik dibanding capaian pada 2020 yang mencapai 1,22%. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja