AMERIKA SERIKAT

Pajak Tinggi bagi Konglomerat New York Diusulkan

Redaksi DDTCNews | Jumat, 24 Maret 2017 | 10:56 WIB
Pajak Tinggi bagi Konglomerat New York Diusulkan Wali Kota New York Bill de Clasio meminta para pembuat kebijakan untuk menaikkan pajak kepada konglomerat di New York.

NEW YORK, DDTCNews – Partai Demokrat tengah mendorong pemerintah untuk segera menaikkan pajak bagi orang-orang terkaya di New York, menyusul adanya pemotongan biaya kesehatan dan bidang lainnya yang akan dilakukan oleh Pemerintah Federal.

Ketua Majelis Carl Heastie mengatakan amandemen UU Federal tentang perawatan kesehatan dapat mengurangi penerimaan negara hingga US$2,3 miliar atau sekitar Rp30,6 triliun. Oleh karena itu Heastie mempromosikan rencana Majelis Demokrat untuk mengenakan pajak tambahan bagi para jutawan di New York.

“Tidak hanya mengenakan pajak tambahan, tapi juga memperluas ambang batas penghasilan wajib pajak untuk dikenakan pajak yang lebih tinggi,” tuturnya, Selasa (21/3).

Baca Juga:
Trump Janji Hentikan Pemajakan Berganda Atas Warga AS di Luar Negeri

Kenaikan pajak ini akan diberlakukan bagi wajib pajak yang memiliki penghasilan lebih dari US$5 juta atau Rp66,6 miliar, US$10 juta atau Rp133 miliar, dan US$100 juta atau Rp1,3 triliun dalam setahun. Adapun perubahan ambang batas tersebut diproyeksi akan menaikkan penerimaan hingga US$2 miliar atau Rp26,6 triliun.

Wali Kota New York Bill de Blasio mengatakan kenaikan pajak bagi orang-orang terkaya di kota ini sangat penting untuk melindungi investasi publik dan program-program pendidikan dan kesehatan.

"Ini satu-satunya cara untuk menghindari dampak besar dari pemotongan dana pendidikan dan rumah sakit ke New York," ujarnya.

Baca Juga:
Tersisa 2 Bulan untuk Manfaatkan PPN Rumah 100% Ditanggung Pemerintah

Kendati demikian, proposal yang diajukan oleh Partai Demokrat ini harus menghadapi rintangan politik yang signifikan di legislatif negara, terlebih adanya penentangan dari Partai Republik. Saat ini, anggota parlemen sedang melakukan proses negosiasi rincian anggaran negara dan berharap keputusan tersebut dapat selesai pada 1 April mendatang.

Tidak hanya itu, dukungan juga datang dari sekelompok konglomerat terkaya di New York termasuk George Soros, Steven Rockefeller dan Abigail Disney yang telah menyerukan agar negara segera memberlakukan kenaikan pajak untuk mendanai pelayanan publik.

Seperti dilansir dalam Daily Mail, anggota parlemen telah mengirim surat yang telah ditandatangani oleh 80 orang dengan penghasilan tertinggi yang mengatakan bahwa mereka dan orang lain dengan kekayaan yang sama harus membayar pajak lebih untuk meningkatkan fasilitas sekolah, jalan, jembatan dan program untuk membantu warga miskin dan para tunawisma. (Amu)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 17 Oktober 2024 | 19:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Hentikan Pemajakan Berganda Atas Warga AS di Luar Negeri

Kamis, 17 Oktober 2024 | 09:05 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Tersisa 2 Bulan untuk Manfaatkan PPN Rumah 100% Ditanggung Pemerintah

Rabu, 16 Oktober 2024 | 16:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Minta Perusahaan Bangun Pabrik di AS, Trump Rancang Bea Masuk Tinggi

Senin, 30 September 2024 | 11:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Perusahaan Pindah Pabrik ke Luar AS, Trump Bakal Kenai Bea Masuk 200%

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN