EDUKASI PAJAK

Pajak dan Zakat Bukanlah Substitusi, Begini Penjelasan Baznas

Redaksi DDTCNews | Kamis, 25 November 2021 | 17:30 WIB
Pajak dan Zakat Bukanlah Substitusi, Begini Penjelasan Baznas

Wakil Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Mokhamad Mahdum (bawah) dalam acara Taxlive DJP, Kamis (25/11/2021).

JAKARTA, DDTCNews - Wakil Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Mokhamad Mahdum menyatakan adanya keterkaitan yang erat antara pembayaran zakat dan pajak.

Mahdum mengatakan relasi antara zakat dan pajak saling melengkapi dalam kehidupan beragama serta bernegara. Menurutnya, kedua aspek tersebut wajib diikuti oleh setiap muslim yang tinggal di Indonesia.

"Pajak dan zakat itu bukan subtitusi, ini adalah komplemen. Bayarlah zakat untuk keberkahan dengan tuntunan agama dan bayarlah pajak karena kita hidup di Indonesia," katanya dalam acara Taxlive DJP, Kamis (25/11/2021).

Baca Juga:
Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Mahdum menyebut kinerja setoran zakat saat ini stabil dan bahkan tumbuh positif selama pandemi Covid-19. Berdasarkan catatannya, pertumbuhan pembayaran zakat mencapai 30%.

Capaian tersebut diharapkan berjalan paralel dengan kinerja penerimaan pajak nasional. Menurutnya, pemerintah sudah memberikan fasilitas berupa setiap pembayaran zakat bisa dijadikan sebagai faktor pengurang pendapatan bruto wajib pajak.

Hal tersebut dapat dilakukan sepanjang memenuhi ketentuan. Pertama, zakat dilakukan melalui badan amil zakat atau lembaga keagamaan lainnya yang sudah ditunjuk pemerintah. Kedua, menyertakan bukti setor zakat sebagai pengurang pendapatan bruto saat mengisi SPT Tahunan.

Baca Juga:
Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Jebolan PKN STAN itu menambahkan berbagai kemudahan juga sudah diberikan agar masyarakat memanfaatkan fasilitas perpajakan dari pembayaran zakat. Salah satunya akses bukti setor bisa dilakukan secara elektronik melalui e-mail dan aplikasi pesan WhatsApp.

"Jadi untuk minta bukti setor sebagai pengurang pendapatan bruto atau deductible expense bisa lewat e-mail atau WA, jadi ada semua pilihannya," tutur Mahdum. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:30 WIB KEPALA BPPK ANDIN HADIYANTO

‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:00 WIB KOTA BANTUL

Banyak Penambang Tak Terdaftar, Setoran Pajak MBLB Hanya Rp20,9 Juta

Minggu, 02 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX DJP

PIC Kini Bisa Delegasikan Role Akses Pemindahbukuan di Coretax DJP

Minggu, 02 Februari 2025 | 11:30 WIB KOTA MEDAN

Wah! Medan Bisa Kumpulkan Rp784,16 Miliar dari Opsen Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 116/2024

Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini