VIETNAM

Pacu Setoran Pajak Penghasilan, Netflix Mulai Diincar Otoritas Pajak

Dian Kurniati | Kamis, 22 Oktober 2020 | 14:34 WIB
Pacu Setoran Pajak Penghasilan, Netflix Mulai Diincar Otoritas Pajak

Ilustrasi. (DDTCNews)

HANOI, DDTCNews – Departemen Perpajakan mengincar pungutan pajak dari penghasilan Netflix yang berasal dari Vietnam setelah pengenaan PPN atas produk digital mulai berlaku sejak Juni 2020.

Direktur Pemeriksaan Departemen Perpajakan Umum Vu Manh Cuong mengatakan perusahaan asal Netflix saat ini memiliki sekitar 300.000 pelanggan di Vietnam dan menarik biaya langganan sekitar VND180.000—VND260.000 atau Rp113.000—Rp164.000.

Meski begitu, Netflix belum pernah membayar pajak penghasilan apa pun di Vietnam. "Netflix telah bekerja sama dengan Kementerian Keuangan dan Departemen Perpajakan untuk mendirikan kantor perwakilan dan melaporkan pajak di Vietnam," katanya, Rabu (21/10/2020).

Baca Juga:
Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Dalam beberapa tahun terakhir, lanjut Cuong, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengumpulkan pajak dari raksasa digital seperti Facebook, Google, dan Netflix. Namun, rencana itu belum terlaksana karena tidak memiliki payung hukum.

Tahun ini, pemerintah dan DPR mengesahkan UU Keamanan Siber Negara yang mewajibkan bisnis asing yang memperoleh keuntungan dari aktivitas online di Vietnam untuk menyimpan datanya di dalam negeri, dan menyerahkan data keuntungannya ke otoritas pajak.

Dari undang-undang tersebut, Departemen Perpajakan dapat meminta Netflix menyerahkan data pendapatannya dalam empat tahun terakhir, sejak perusahaan itu masuk ke Vietnam pada 2016. Namun, Netflix masih belum merespons.

Baca Juga:
Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Cuong meyakini potensi setoran pajak dari aktivitas online sangat besar. Merujuk data 45 bank, ada lebih dari 18.300 organisasi dan individu di Hanoi yang menghasilkan keuntungan VND1,46 triliun dari penjualan online melalui Google, Facebook, dan Youtube.

"Otoritas pajak sejauh ini telah mengumpulkan hampir VND14 miliar (Rp8,8 miliar) dari mereka," ujarnya seperti dilansir vnexpress.net.

Hingga Agustus 2020, otoritas pajak telah mengumpulkan lebih dari VND93 miliar dari organisasi dan individu yang menghasilkan pendapatan total lebih dari VND5 triliun atau setara dengan Rp3,16 triliun dari layanan pemesanan online seperti Booking, Agoda, dan Airbnb. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

22 Oktober 2020 | 20:16 WIB

Pemajakan sektor ekonomi digital memang begitu besar potensinya, tetapi pengenaannya harus dilakukan dengan cermat salah satunya untuk menghindari aksi retaliasi dari negara asal perusahaan raksasa digital yang malah akan menimbulkan efek yang kontra produktif.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?