JAKARTA, DDTCNews – Kemenko Perekonomian menyiapkan lima langkah kebijakan pada 2019 untuk memacu perekonomian agar tetap tumbuh positif. Apalagi, dalam APBN 2019, pertumbuhan ekonomi diasumsikan mencapai 5,3%.
Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan lima langkah yang diambil untuk memberikan efek dalam jangka pendek. Adapun tiga dari lima kebijakan ini sudah diimplementasikan sejak tahun lalu.
“Untuk jangka pendek, ada lima kebijakan utama. Tiga di antaranya sudah dilakukan dan akan terus dioptimalkan implementasinya,” katanya dalam Outlook Ekonomi 2019, Selasa (8/1/2019).
Tiga kebijakan yang sudah mulai dijalankan adalah pertama, perbaikan iklim usaha melalui Online Single Submission(OSS). Kedua, implementasi program vokasi. Ketiga, pemberian insentif perpajakan kepada dunia usaha.
Selanjutnya, dua kebijakan baru yang akan dirilis pada tahun ini adalah penyederhanaan prosedur untuk mengurangi biaya ekspor dan pemilihan komoditas ekspor unggulan. Apalagi, kinerja ekspor nasional sepanjang 2018 tercatat loyo bila dibandingkan dengan arus impor.
“Tiga penopang pertumbuhan ekonomi itu adalah konsumsi rumah tangga, investasi dan ekspor. Nah, yang ketiga ini yang akan kita coba tingkatkan daya saingnya karena masih lebih rendah dari impor,” paparnya.
Adapun untuk langkah pemilihan komoditas ekspor unggulan, pemerintah melihat ada dua sektor usaha yang terbuka luas untuk peningkatan kapasitas ekspor. Kedua sektor usaha tersebut adalah perikanan dan industri berbasis kayu.
Dengan demikian, motor ekspor nasional akan semakin beragam pada masa mendatang. Hal ini menjadi bagian dari upaya diversifikasi. Kondisi ini pada gilirannya akan memacu ekspor nasional dalam jangka pendek pada 2019.
“Basis industri pengolahan kita kuat di makanan minuman, begitu juga dengan SDA [sumber daya alam] yang bisa didorong lebih lanjut kemudian ditambah dengan besarnya potensi di perikanan, kayu, dan olahan berbasis kayu,” jelas Darmin. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.