Buku ke-27 terbitan DDTC berjudul Gagasan Perpajakan untuk Prabowo-Gibran.
JAKARTA, DDTCNews - Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu menegaskan pentingnya upaya optimalisasi penerimaan pajak dari shadow economy, termasuk judi online.
Dalam Rapat Terbuka Senat: Puncak Dies Natalis ke-15 & Lustrum III Sekolah Vokasi UGM Tahun 2024, Anggito mengatakan banyak aktivitas ekonomi yang tak tercatat. Alhasil, tidak ada penerimaan pajak yang masuk ke kas negara atas aktivitas ekonomi tersebut, termasuk judi online.
“Kalau dia dapat winning itu kan nambah PPh (pajak penghasilan) mestinya,” ujar Anggito. Simak ‘Wamenkeu Anggito: DJP Perlu Fokus Gali Pajak dari Shadow Economy’.
Ulasan mengenai optimalisasi penerimaan pajak dari shadow economy juga dimuat dalam beberapa artikel dalam buku ke-27 DDTC berjudul Gagasan Perpajakan untuk Prabowo-Gibran. Publik dapat mengunduh (download) versi PDF dari buku tersebut di sini.
Secara khusus, ulasan ada pada Bagian 6: Pajak, Sektor Informal, dan UMKM. Beberapa judul di dalam bagian ini antara lain Mendesain Ulang Pemungutan PPN Pengusaha Kecil; serta Optimalisasi Kebijakan Pajak Sektor Informal: Gig Economy dan UMKM.
Kemudian, ada artikel berjudul Kolaborasi Pusat dan Daerah untuk Optimalisasi Pajak UMKM; Saatnya Mengoptimalkan Penerimaan Pajak Sektor Informal; dan Naikkan Tax Ratio? Awasi Pertanian, UMKM, dan Transaksi Utang Afiliasi.
Selain itu, bahasan tentang judi online sebagai sumber baru penerimaan pajak juga dibahas pada beberapa artikel. Salah satunya adalah artikel berjudul Judi Online: Antara Risiko Sosial dan Potensi Pajak yang dimuat pada Bagian 10: Sumber Pajak Baru.
Seperti diketahui, dengan format antologi, buku tersebut menyajikan 50 artikel terbaik peserta lomba menulis 2024 bertajuk Pemerintah Baru, Kebijakan Baru yang telah digelar DDTCNews. Selain itu, ada juga 6 artikel dari juri dan editor.
Adapun editor buku ini adalah Founder DDTC Darussalam dan Danny Septriadi, Director of DDTC Fiscal Research & Advisory B. Bawono Kristiaji, serta Pemimpin Redaksi DDTCNews Kurniawan Agung Wicaksono.
Dalam spirit Asia-Pasific Pro Bono Firm of The Year Award yang dimenangkan DDTC dari International Tax Review (ITR) London pada 2022 dan 2024, buku ini menjadi bagian dari program Pajak dan Politik: Suaramu, Pajakmu yang telah digelar pada Juli 2023-Oktober 2024.
Latar belakang profesi dari buku ini sangat beragam, mulai dari praktisi pajak, akademisi, aparatur sipil negara (ASN), konsultan pajak, wiraswasta, jurnalis, karyawan swasta, hingga mahasiswa. Simak pula ‘Digelar, Temu Kontributor Buku Gagasan Perpajakan untuk Prabowo-Gibran’. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.