NIGERIA

Omzet Layanan Digital Perusahaan Non-Residen Kena Pajak 6 Persen

Redaksi DDTCNews | Jumat, 07 Januari 2022 | 17:00 WIB
Omzet Layanan Digital Perusahaan Non-Residen Kena Pajak 6 Persen

Ilustrasi.

ABUJA, DDTCNews – Pemerintah Nigeria akan memungut pajak penghasilan kepada perusahaan-perusahaan nonresiden (non-resident company) dengan tarif 6% atas omzet yang diterima perusahaan dari masyarakat Nigeria.

Menteri Keuangan, Anggaran, dan Perencanaan Nasional Zainab Ahmed mengatakan rencana pajak penghasilan untuk NRC masuk dalam kebijakan APBN 2022. Jenis pajak baru tersebut diatur dalam UU Keuangan yang ditandatangani presiden pada 31 Desember 2021.

“Dengan adanya ketentuan tersebut, otoritas pajak dapat memungut pajak dari penghasilan NRC yang diperoleh dari jasa layanan digital yang diberikan kepada pelanggan Nigeria,” katanya seperti dilansir thecable.ng, Jumat (7/1/2021).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Ahmed menjelaskan layanan digital yang dikenakan pajak termasuk layanan yang disediakan melalui aplikasi, platform perdagangan, iklan online, dan lainnya. Adapun korporasi yang dikategorikan NRC di antaranya seperti Amazon, AliExpress, Twitter, dan Zoom Inc.

Selain itu, lanjutnya, NRC juga diwajibkan untuk memungut dan menyetorkan PPN atas jasa layanan digital yang diberikan kepada masyarakat Nigeria. Ketentuan pemungutan dan penyetoran PPN juga diatur dalam UU Keuangan.

“Jika wajib pajak Nigeria mengunjungi Amazon, kami mengharapkan Amazon sudah menambahkan biaya PPN untuk transaksi apa pun yang wajib pajak bayar,” tuturnya.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Ahmed menambahkan pemerintah juga berharap Amazon dapat mendaftarkan diri sebagai agen pajak untuk otoritas pajak perihal kewajiban pemungutan dan penyetoran PPN. Menurutnya, ketentuan PPN atas layanan digital sudah sesuai dengan standar internasional.

Untuk diketahui, kebijakan pajak terbaru ini menjadi bagian dari modernisasi perpajakan yang sejalan dengan Rencana Pengembangan Nasional 2021-2025. (vallen/rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN