KABUPATEN KARAWANG

NJOP di Daerah Ini Akhirnya Dinaikkan, Pemda Harap PAD Meningkat

Redaksi DDTCNews | Kamis, 24 Maret 2022 | 13:00 WIB
NJOP di Daerah Ini Akhirnya Dinaikkan, Pemda Harap PAD Meningkat

Ilustrasi.

KARAWANG, DDTCNews – Pemkab Karawang telah melakukan penyesuaian nilai jual objek pajak (NJOP) menjadi Rp27.000 per meter.

Plt. Kepala Bapenda Karawang Asep Aang Rahmatullah mengatakan penyesuaian NJOP tersebut perlu dilakukan mengingat penyesuaian NJOP di Kabupaten Karawang terakhir kali dilakukan pada pada 2013.

“Sebagai perbandingan, di Bekasi sudah Rp103.000, Purwakarta Rp70.000. Untuk Karawang saat ini setelah dilakukan penyesuaian di angka Rp27.000. Jadi sudah sangat jauh,” katanya seperti dilansir pasundan.jabarekspres.com, Kamis (24/3/2022).

Baca Juga:
Tindak Lanjuti Aktivasi Akun PKP, Fiskus Kunjungi Alamat Perusahaan

Penyesuaian NJOP diatur dalam Surat Keputusan Bupati Nomor 973/Kep.502-Huk/2021 tentang Penyesuaian Nilai Jual Objek Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan di Kabupaten Karawang Tahun 2022.

“Keluarnya keputusan Bupati itu berdasarkan UU nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, sehingga pemerintah daerah bisa melakukan penyesuaian kenaikan NJOP,” jelas Asep.

Tahun ini, lanjut Asep, merupakan waktu yang tepat untuk menaikkan NJOP. Sebab, pada 2020-2021, ekonomi masyarakat masih terpukul akibat dampak pandemi Covid-19. Meski demikian, ia menyadari kenaikan NJOP bakal memicu pro-kontra di masyarakat Karawang.

Baca Juga:
Ketentuan Tarif PPh Pasal 21 Pasca Tarif Efektif Rata-Rata (TER)

Dia meyakini penyesuaian NJOP akan meningkatkan nilai ekonomis (nilai aset/objek pajak) dan berdampak pada peningkatan nilai jual. Dengan kata lain, kenaikan NJOP sebagai upaya pemerintah juga untuk menyesuaikan nilai jual objek dengan harga pasar.

“Kami yakin bupati ingin mewujudkan hal-hal yang digariskan dalam RPJMD. Artinya, pendapatan dalam sektor pajak bisa dirasakan langsung oleh masyarakat melalui pembangunan Kabupaten Karawang,” ujarnya. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 04 Februari 2025 | 18:00 WIB KPP PRATAMA KOSAMBI

Tindak Lanjuti Aktivasi Akun PKP, Fiskus Kunjungi Alamat Perusahaan

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:39 WIB KELAS PPH PASAL 21 (6)

Ketentuan Tarif PPh Pasal 21 Pasca Tarif Efektif Rata-Rata (TER)

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:47 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Update Soal Bupot PPh dan Surat Teguran di Coretax

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:00 WIB CORETAX DJP

DJP Terbitkan Buku Manual Modul SPT Masa PPh Unifikasi, Unduh di Sini

BERITA PILIHAN
Selasa, 04 Februari 2025 | 17:39 WIB KELAS PPH PASAL 21 (6)

Ketentuan Tarif PPh Pasal 21 Pasca Tarif Efektif Rata-Rata (TER)

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:47 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Update Soal Bupot PPh dan Surat Teguran di Coretax

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:15 WIB PER-30/BC/2024

Bea Cukai Ubah Aturan Pemasukan dan Pengeluaran Barang ke dan dari TPB

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:00 WIB CORETAX DJP

DJP Terbitkan Buku Manual Modul SPT Masa PPh Unifikasi, Unduh di Sini

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:33 WIB OPINI PAJAK

Menjadikan Pajak sebagai Instrumen Alternatif Memberantas Korupsi

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Tagih Tunggakan Pajak 5,4 Juta Kendaraan, Begini Strategi Pemprov

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:00 WIB FOUNDER DDTC DARUSSALAM:

‘Pajak Tidak Boleh Dipungut secara Sewenang-wenang’

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Ubah Data Alamat Wajib Pajak di Coretax DJP

Selasa, 04 Februari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Cegah Penerapan UTPR Pajak Minimum Global, AS Siapkan Skema Retaliasi