KOTA MAKASSAR

NJOP Bakal Disesuaikan, Tagihan PBB Dipastikan Meningkat

Muhamad Wildan | Kamis, 31 Maret 2022 | 11:30 WIB
NJOP Bakal Disesuaikan, Tagihan PBB Dipastikan Meningkat

Ilustrasi. Warga melewati tembok untuk keluar dari dalam rumahnya yang terkepung tembok di Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (6/2/2022). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/foc.

MAKASSAR, DDTCNews – Pemkot Makassar berencana untuk meningkatkan nilai jual objek pajak (NJOP) pajak bumi dan bangunan (PBB) pada tahun ini.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Makassar Firman Pagarra mengatakan NJOP di Kota Makassar tidak pernah naik sejak 2018, sedangkan harga tanah justru terus mengalami kenaikan setiap tahunnya.

"NJOP naik, karena setiap tahun harga tanah naik, itu sama di Jakarta. Beli tanah di sini, 1 tahun hampir 2 kali lipat," katanya, dikutip pada Kamis (31/3/2022).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Firman belum menyampaikan perincian besaran kenaikan NJOP di Kota Makassar tersebut. Namun, kenaikan NJOP tersebut dipastikan akan turut meningkatkan pokok pajak bumi dan bangunan (PBB) yang harus dibayar wajib pajak.

Seperti dilansir mediasulsel.com, kenaikan NJOP tersebut akan disesuaikan dengan zonasi dari objek PBB. Dengan demikian, nilai PBB yang dikenakan akan berbeda-beda tergantung pada lokasi dari objek PBB.

UU 28/2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) mengatur besarnya NJOP harus ditetapkan setiap 3 tahun sekali. Kabupaten/kota bisa menetapkan NJOP setiap 1 tahun sekali bila terdapat perkembangan yang membuat kenaikan NJOP yang cukup besar.

"Penetapan besarnya NJOP…dilakukan oleh kepala daerah," bunyi Pasal 79 ayat (3) UU Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD). (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN