KANADA

Negara Ini Bakal Kenakan Bea Masuk 100 Persen atas Mobil Listrik China

Muhamad Wildan | Senin, 02 September 2024 | 10:00 WIB
Negara Ini Bakal Kenakan Bea Masuk 100 Persen atas Mobil Listrik China

Ilustrasi.

OTTAWA, DDTCNews – Pemerintah Kanada akan mengenakan bea masuk sebesar 100% atas impor kendaraan bermotor listrik dan bea masuk 25% atas impor baja dan aluminium dari China.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menjelaskan bea masuk tersebut dikenakan atas seluruh mobil listrik dari China, termasuk mobil listrik yang diproduksi oleh Tesla di China.

"Kami sedang berupaya mentransformasi sektor otomotif Kanada menjadi yang paling unggul pada level global. Namun, China malah memberikan keuntungan yang tidak adil bagi diri mereka sendiri di pasar global," katanya, dikutip pada Senin (2/9/2024).

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Bea masuk sebesar 100% atas impor kendaraan bermotor listrik dari China bakal mulai berlaku pada 1 Oktober. Sementara itu, bea masuk atas baja dan aluminium mulai berlaku pada 15 Oktober 2024.

Ke depan, pemerintah Kanada berencana bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS) dan negara-negara sekutu dalam rangka melindungi konsumen dari praktik-praktik tak adil yang dilakukan oleh negara-negara seperti China.

Trudeau mengatakan pemerintah juga sedang mempertimbangkan untuk mengenakan bea masuk serupa atas impor semikonduktor dan solar panel dari China.

Baca Juga:
Apa Itu Barang Tidak Kena PPN serta PPN Tak Dipungut dan Dibebaskan?

Sementara itu, Kedutaan Besar China di Kanada menyatakan Kanada telah menerapkan kebijakan proteksionis yang bertentangan dengan ketentuan World Trade Organization (WTO).

Pengenaan bea masuk atas mobil listrik, baja, dan aluminium bakal mengganggu kerja sama ekonomi antara kedua negara sekaligus merugikan konsumen dan perusahaan Kanada.

"Kanada bersikeras mengenakan bea masuk tanpa menghiraukan keberatan kami. Kami mendesak Kanada mematuhi ketentuan WTO serta menahan diri untuk tidak mempolitisasi masalah ekonomi dan perdagangan," ujar juru bicara Kedutaan Besar China di Kanada seperti dilansir zawya.com. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:00 WIB LAYANAN PAJAK

Kantor Pajak Telepon 141.370 WP Sepanjang 2023, Kamu Termasuk?

Rabu, 25 Desember 2024 | 08:30 WIB KPP PRATAMA BADUNG SELATAN

Kantor Pajak Minta WP Tenang Kalau Didatangi Petugas, Ini Alasannya