MALAYSIA

Najib Razak: GST Dapat Menstabilkan Keuangan Negara

Nora Galuh Candra Asmarani | Jumat, 22 Mei 2020 | 13:10 WIB
Najib Razak: GST Dapat Menstabilkan Keuangan Negara

Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. (foto: english.scio.gov.cn/)

PETALING JAYA, DDTCNews – Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak kembali memperjuangkan penerapan goods and services tax (GST) untuk menggantikan sales and services tax (SST) khususnya dalam situasi ekonomi global saat ini.

Selain paket stimulus, Najib mengatakan saat ini negara membutuhkan rencana yang komprehensif untuk ekonomi nasional. Namun, Najib menekankan negara terlebih dahulu harus membuat masyarakat memahami manfaat GST dan mengapa itu diperlukan.

“Ketika pemerintah memperkenalkan kebijakan, pertama-tama kita harus menjelaskannya kepada rakyat. Jika tidak, masyarakat mungkin akan marah dengan pemerintah,” ujar Najib

Baca Juga:
Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Lanjutkan Rally Pelemahan terhadap Dolar AS

Perdana Menteri ke-6 Malaysia ini menyatakan negara-negara lain telah mengambil langkah yang serupa. Dia menjadikan Arab Saudi yang baru-baru ini meningkatkan tingkat GST-nya dari 5% menjadi 15% sebagai contohnya. Simak artikel ‘Dampak Corona, Arab Saudi Naikkan Tarif PPN Hingga 3 Kali Lipat’.

Akan tetapi, Najib kembali menekankan pentingnya bimbingan dan edukasi dari pemerintah. Hal ini lantaran pemerintah memerlukan dukungan dari rakyat agar suatu perubahan kebijakan dapat diterima dengan baik.

“Dalam sistem parlementer yang demokratis, kita membutuhkan dukungan rakyat. Rakyat harus dibimbing dan dididik [tentang kebijakan]. Mudah-mudahan, orang akan menerima bahwa kita perlu mengganti SST dengan GST,” imbuhnya.

Baca Juga:
Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah Terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Najib menambahkan kebijakan populis tidak akan menguntungkan rakyat dalam jangka panjang. Untuk itu, dia menegaskan masyarakat perlu mengubah fokus mereka dari kebijakan populis agar dapat menerima kebijakan yang sebenarnya baik.

Najib juga menyoroti Partai Pakatan Harapan yang memiliki pola pikir kebijakan populis. Dia berujar pola pikir tersebut membuat partai ini menolak kebijakan dari Partai Barisan Nasional. Tak hanya itu, Najib menganggap pola pikir tersebut membuat masyarakat takut bahwa GST akan membebani rakyat.

"Padahal GST benar-benar dapat menstabilkan keuangan negara serta mengurangi defisit dan utang negara. Itulah yang saya sebut kebijakan populis yang bertujuan hanya untuk memenangkan pemilihan, tetapi pada akhirnya merugikan rakyat,” ungkap Najib, seperti dilansir FMT News. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 29 Januari 2025 | 09:30 WIB KURS PAJAK 29 JANUARI 2025 - 04 FEBRUARI 2025

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Lanjutkan Rally Pelemahan terhadap Dolar AS

Rabu, 22 Januari 2025 | 09:25 WIB KURS PAJAK 22 JANUARI 2025 - 28 JANUARI 2025

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah Terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Rabu, 15 Januari 2025 | 08:47 WIB KURS PAJAK 15 JANUARI 2025 - 21 JANUARI 2025

Kurs Pajak Terbaru: Bergerak Dinamis, Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS

BERITA PILIHAN
Senin, 03 Februari 2025 | 18:30 WIB PMK 7/2025

Kemenkeu Terbitkan Pedoman Pemeriksaan dan Penagihan Pajak Daerah

Senin, 03 Februari 2025 | 17:30 WIB PMK 136/2024

Ada De Minimis Exclusion, Pajak Minimum Global Bisa Jadi Nol

Senin, 03 Februari 2025 | 16:45 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Surat Keputusan Pembetulan?

Senin, 03 Februari 2025 | 16:21 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi Januari Cuma 0,76 Persen, Diskon Listrik Jadi Penyebab

Senin, 03 Februari 2025 | 16:09 WIB KOTA TANJUNGPINANG

Waduh! Pemkot Dituding Bikin Agenda Fiktif Pencetakan Buku Perda Pajak

Senin, 03 Februari 2025 | 15:30 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Buku Panduan Pembuatan Bukti Potong PPh Via Coretax

Senin, 03 Februari 2025 | 15:21 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Ada Titipan Pesan dari Gibran ke Bahlil Soal Elpiji 3 Kg, Apa Isinya?

Senin, 03 Februari 2025 | 15:09 WIB AGENDA PAJAK

Hadapi 2025, DDTC Gelar Seminar Eksklusif di Cikarang

Senin, 03 Februari 2025 | 14:09 WIB CORETAX SYSTEM

Perlu Waktu, Coretax Belum Nyambung ke Seluruh Bank dan Kementerian

Senin, 03 Februari 2025 | 14:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Tata Ulang Lahan Kebun Sawit, Pastikan Kepatuhan Pengusaha