ITALIA

Mulai Tahun Depan, Lapisan Penghasilan Kena Pajak WP OP Direvisi

Redaksi DDTCNews | Minggu, 05 Desember 2021 | 13:00 WIB
Mulai Tahun Depan, Lapisan Penghasilan Kena Pajak WP OP Direvisi

Ilustrasi.

ROMA, DDTCNews - Pemerintah Italia mengubah struktur pajak penghasilan (PPh) orang pribadi yang mulai berlaku pada 2022. Rencananya, lapisan penghasilan kena pajak (tax bracket) bagi orang pribadi akan dikurangi menjadi 4 kelompok tarif dari sebelumnya 5 kelompok tarif.

"Kesepakatan [perubahan tax bracket] sudah dicapai antara Menteri Ekonomi Daniele Franco dan perwakilan partai mayoritas di pemerintahan," sebut Corriere della Sera dalam pemberitaannya, dikutip pada Minggu (5/12/2021).

Laporan media lokal tersebut menyebutkan perubahan rezim PPh orang pribadi tidak hanya berlaku pada jumlah tax bracket. Pemerintah juga menurunkan tarif pajak bagi masyarakat dengan pendapatan menengah ke bawah.

Baca Juga:
Catat! Pengkreditan Pajak Masukan yang Ditagih dengan SKP Tak Berubah

Tahun depan, pendapatan pribadi di bawah €15.000 per tahun hanya dikenai tarif sebesar 23%. Lalu, kelompok kedua untuk pendapatan €15.000 sampai dengan €28.000 akan dikenai tarif PPh sebesar 25%.

Selanjutnya, tarif pajak atas penghasilan antara €15.000 dan €28.000 dikurangi dari 27% menjadi 25%. Selanjutnya, kelompok tarif ketiga berlaku untuk pendapatan €28.000 sampai dengan €50.000. Layer tarif PPh orang pribadi ini turun dari 38% menjadi 35%.

Pemerintah menghapus kelompok tarif dengan pendapatan antara €55.000 dan €75.000. Sebelumnya, tax bracket tersebut dikenakan tarif pajak sebesar 41%.

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Mulai tahun depan, kelompok tarif tersebut diubah untuk pendapatan lebih dari €50.000 dengan beban pajak sebesar 43%. Perubahan rezim PPh orang pribadi ini juga menjadi bagian dari kebijakan insentif pajak 2022 senilai €8 miliar.

Berdasarkan pagu insentif, sekitar €7 miliar digunakan untuk merombak sistem PPh orang pribadi Italia. Sisanya, €1 miliar akan digunakan untuk memberikan insentif pajak produksi pada tingkat regional bagi pemilik bisnis pribadi dan wirausaha. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra