KPP PRATAMA SUKOHARJO

Meterai Jadi Sumber Penerimaan, KPP Rutin Stock Opname ke Kantos Pos

Redaksi DDTCNews | Rabu, 26 Oktober 2022 | 17:00 WIB
Meterai Jadi Sumber Penerimaan, KPP Rutin Stock Opname ke Kantos Pos

Petugas KPP Pratama Sukoharjo melakukan stock opname benda meterai. (foto: DJP)

SUKOHARJO, DDTCNews - Melalui unit vertikalnya, Ditjen Pajak (DJP) rutin melakukan pengawasan dan pengelolaan terhadap penjualan benda meterai. Salah satu caranya dengan menjalankan stock opname secara rutin ke kantor pos pemeriksa (KPRK) PT Pos Indonesia.

KPP Pratama Sukoharjo, Jawa Tengah misalnya, melaksanakan stock opname secara kuartalan di KPRK Wonogiri. Petugas KPP Pratama Sukoharjo Martha Tianita Noor Fitri menjelaskan stock opname adalah serangkaian kegiatan pemeriksaan fisik persediaan benda meterai.

"Tujuannya, mengetahui saldo persediaan benda meterai per akhir periode tertentu. Stock opname ini kami lakukan setiap kuartal dan kegiatan kali ini adalah stock opname untuk kuartal III/2022," kata Martha dilansir pajak.go.id, Rabu (26/10/2022).

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Verifikasi kuartalan ini, imbuh Martha, juga dilakukan untuk memastikan bahwa jumlah keping benda meteri yang dijual pada keadaan sebenarnya sudah sesuai dengan laporan yang disampaikan. Dalam melakukan penghitungan dan pencocokan data benda meterai, petugas juga memperhitungkan penambahan dan pengurangan persediaan benda meterai dalam kurun waktu antara akhir kuartal dengan tanggal pelaksanaan verifikasi.

"Penjualan benda meterai adalah satu satu dari sumber penerimaan negara yang juga memerlukan pengawasan. Selain untuk melakukan kegiatan stock opname, kegiatan ini merupakan bentuk sinergi dan kerja sama antara KPP Pratama Sukoharjo dengan kantor pos dalam mengawasi penerimaan negara dari penjualan benda meterai," kata Martha.

Sebagai informasi, teknis pelaksanaan stock opname diatur dalam Surat Edaran (SE) 38/PJ/2013. Beleid ini mengatur bahwa verifikasi secara kuartal dilakukan secara bersama-sama oleh Tim Verifikasi Benda Meterai Kanwil DJP dan Tim Verifikasi Benda Meterai Area Ritel PT Pos Indonesia.

Verifikasi kuartalan dilakukan untuk rekonsiliasi antara data penerimaan, penjualan, dan persediaan benda meterai dengan laporan terkait. Verifikasi juga bertujuan mengetahui jumlah persediaan benda meterai berdasarkan hasil stock opname dengan laporan persediaan benda meterai dalam buku persediaan yang ada di KPRK. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Minggu, 20 Oktober 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Hapus NPWP yang Meninggal Dunia, Hanya Bisa Disampaikan Tertulis

Minggu, 20 Oktober 2024 | 08:00 WIB CORETAX SYSTEM

Gencar Edukasi, DJP Harap Pegawai Pajak dan WP Terbiasa dengan Coretax

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja