INGGRIS

Menteri Keuangan Berganti, Kebijakan Pajak Diprediksi Lebih Agresif

Dian Kurniati | Jumat, 14 Februari 2020 | 19:36 WIB
Menteri Keuangan Berganti, Kebijakan Pajak Diprediksi Lebih Agresif

Rishi Sunak. (foto: cityam.com)

LONDON, DDTCNews – Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengangkat Sekretaris Kepala Departemen Keuangan Rishi Sunak sebagai Menteri Keuangan, setelah Sajid Javid mengundurkan diri secara mendadak, kemarin.

Kepala Ekonom Inggris Capital Economics Paul Dales memprediksi kebijakan perpajakan Inggris akan lebih agresif setelah pengangkatan Sunak. Menurutnya, Sunak akan lebih berani memangkas berbagai tarif pajak di Inggris, ketimbang Javid.

"Sejarah pemungutan suara menunjukkan bahwa dia sangat bersemangat dengan Brexit, mendukung pengurangan pajak perusahaan dan pemotongan pajak capital gain, serta tercatat mendukung investasi infrastruktur," katanya, Jumat (14/2/2020).

Baca Juga:
Ada Efisiensi Tata Kelola, Prabowo Sebut Kepercayaan Investor Membaik

Javid mengundurkan diri dalam waktu hanya dua pekan setelah Brexit. Sunak pun harus menyelesaikan penyusunan APBN Inggris dalam waktu tiga pekan, sebelum diumumkan 11 Maret 2020. Dalam APBN itulah, Sunak harus memasukkan arah kebijakan perpajakan Johnson untuk setahun mendatang.

Sebelumnya, Javid telah mengumumkan potongan pajak untuk 31 juta warga Inggris dan menaikkan ambang batas penghasilan wajib bayar asuransi, sebagai salah satu cara merayakan Brexit. Kebijakan itu berpotensi menelan biaya setidaknya £11 miliar (sekitar Rp196,65 triliun).

Pemerintah juga mewacanakan keringanan pajak lainnya, seperti mengurangi tarif pajak untuk pensiun dan pajak penghasilan (PPh) untuk perusahaan. Di sisi lain, Johnson ingin memungut pajak lebih besar dari kalangan orang kaya dengan menaikkan tarif pajak perumahan mewah.

Baca Juga:
Memahami Aspek Perpajakan di Yurisdiksi Lain dengan Sertifikasi ADIT

Ada pula rencana pengenaan pajak layanan digital sebesar 2% mulai April 2020, terlepas dari adanya keberatan dari Amerika Serikat. Inggris memproyeksikan pendapatan dari pajak digital hingga £500 juta setahun. Namun, rencana itu menjadi tidak jelas setelah pengunduran diri Javid.

Dilansir dari Investmentweek.co.uk, Kepala Perdagangan Global di Saxo Markets Adam Seagrave menilai Johnson memilih Sunak sebagai Menteri Keuangan karena lebih bersedia mendukung stimulus fiskalnya yang agresif. Dia memperkirakan Johnson akan kembali mengumumkan kebijakan pajaknya sebelum membacakan APBN. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 22 November 2024 | 14:49 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Ada Efisiensi Tata Kelola, Prabowo Sebut Kepercayaan Investor Membaik

Kamis, 31 Oktober 2024 | 08:18 WIB SERTIFIKASI PROFESIONAL PAJAK

Memahami Aspek Perpajakan di Yurisdiksi Lain dengan Sertifikasi ADIT

Selasa, 29 Oktober 2024 | 09:55 WIB SERTIFIKASI PROFESIONAL PAJAK

Pentingnya Sertifikat ADIT untuk Hadapi Tantangan Lanskap Pajak Global

BERITA PILIHAN
Selasa, 04 Februari 2025 | 17:39 WIB KELAS PPH PASAL 21 (6)

Ketentuan Tarif PPh Pasal 21 Pasca Tarif Efektif Rata-Rata (TER)

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:47 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Update Soal Bupot PPh dan Surat Teguran di Coretax

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:15 WIB PER-30/BC/2024

Bea Cukai Ubah Aturan Pemasukan dan Pengeluaran Barang ke dan dari TPB

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:00 WIB CORETAX DJP

DJP Terbitkan Buku Manual Modul SPT Masa PPh Unifikasi, Unduh di Sini

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:33 WIB OPINI PAJAK

Menjadikan Pajak sebagai Instrumen Alternatif Memberantas Korupsi

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Tagih Tunggakan Pajak 5,4 Juta Kendaraan, Begini Strategi Pemprov

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:00 WIB FOUNDER DDTC DARUSSALAM:

‘Pajak Tidak Boleh Dipungut secara Sewenang-wenang’

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Ubah Data Alamat Wajib Pajak di Coretax DJP

Selasa, 04 Februari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Cegah Penerapan UTPR Pajak Minimum Global, AS Siapkan Skema Retaliasi