SPANYOL

Menkes Usul Pajak Tambahan untuk Produk Olahan Tembakau

Redaksi DDTCNews | Senin, 29 Juni 2020 | 10:46 WIB
Menkes Usul Pajak Tambahan untuk Produk Olahan Tembakau

Ilustrasi. (Foto: money.cnn.com)

MADRID, DDTCNews - Pemerintah Spanyol bersiap untuk merombak sistem perpajakan dan tata kelola bisnis di tembakau untuk menekan konsumsi masyarakat.

Menteri Kesehatan Spanyol Salvador Illa mengatakan bisnis olahan tembakau perlu diperketat dengan menerapkan lebih banyak pungutan pajak, denda dan pembatasan area merokok.

Menurutnya, langkah tersebut tengah digodok oleh Kemenkes dan Kemenkeu dalam rangka mengurangi konsumsi tembakau di Spanyol. "Kami ingin meningkatkan pajak untuk berbagai jenis olahan tembakau pada level yang sama," katanya di Madrid, Senin (29/6/2020).

Baca Juga:
Pajak Rokok Ditetapkan 10%, Ini Daftar Tarif Pajak Terbaru di Riau

Adapun langkah awal yang akan dilakukan pemerintah adalah meninjau ulang aturan perpajakan dan pengaturan pasar tembakau. Beleid ini disebut memerlukan pembaruan karena aturan perpajakan dan tata kelola bisnis tembakau tidak banyak berubah sejak 1998.

Salvador mengatakan perlakukan pajak atas produk olahan tembakau masih belum ideal. Hal ini disebabkan masih beragamnya perlakukan perpajakan. Misalnya pajak rokok jauh lebih tinggi dibandingkan dengan produk olahan sejenis lain seperti tembakau gulung yang dibuat manual.

Dia meyakini perubahan kebijakan perpajakan komoditas tembakau akan menghasilkan penerimaan negara €9 miliar per tahun atau setara Rp144,3 triliun. Kenaikan tarif pajak tersebut akan dilakukan secara mendadak untuk mencegah pembelian massal dengan tarif pajak lama.

Baca Juga:
Earmarked Tax dalam Ketentuan Pajak Daerah: Alokasi dan Peruntukannya

Selain mengandalkan kebijakan perpajakan, pengendalian konsumsi tembakau juga dilakukan dengan kebijakan nonfiskal. Kemenkes mengusulkan area bebas asap rokok tidak hanya berlaku di ruang publik tapi juga berlaku untuk ruang privat masing-masing warga.

"Kementerian juga berniat untuk memperluas area bebas rokok dengan melarang merokok di dalam mobil, terutama jika ada anak-anak di dalamnya," terang salvador dilansir euroeeeklynews.com. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN