AUSTRALIA

Mau Berlibur atau Sekolah ke Australia? Siap-siap Kena Pajak Aus$55 per Orang

Redaksi DDTCNews | Kamis, 11 Agustus 2016 | 19:28 WIB
Mau Berlibur atau Sekolah ke Australia? Siap-siap Kena Pajak Aus$55 per Orang

Gedung Opera Sydney, salah satu lokasi paling banyak dikunjungi turis di Australia (Foto: Kementerian Pariwisata Australia)

CANBERRA, DDTCNews – Pemerintah Australia mengenakan pajak sebesar Aus$55 atau setara dengan Rp556 ribu untuk setiap orang, baik warga negara Australia maupun warga negara lain, yang melakukan perjalanan ke luar negeri, baik itu menggunakan transportasi udara maupun laut, masuk dan keluar Australia.

Tourism & Transport Forum Australia (TTF), satu asosiasi usaha pariwisata berpengaruh di Australia, melakukan sebuah analisis dan menemukan bahwa pengenaan pajak yang disebut oleh Pemerintah Australia Passenger Movement Charge ini akan meningkatkan kas negara lebih dari Aus$1 miliar setiap tahunnya.

“Ini bukan lagi semata-mata adalah pajak liburan karena semakin banyak warga Australia yang bepergian ke luar negeri dan makin banyak pula wisatawan asing yang mengunjungi Australia. Pemerintah pusat dapat menjadikan ini sumber baru penerimaan negara,” ungkap analisis tersebut, Rabu (10/8).

Baca Juga:
Otoritas Ini Usulkan Perubahan Aturan Pencegahan WP ke Luar Negeri

Pemerintah Australia sendiri mengenakan pajak tersebut guna menutupi biaya dalam pelayanan bea dan cukai, imigrasi, dan karantina pada gerbang internasional. Pengenaan pajak ini dinilai penting untuk membiayai antara lain pelayanan keamanan perjalanan ke luar negeri yang setiap tahun menggerus kas negara sebesar Aus$247 juta.

Namun, di sisi lain, banyak keluarga Australia yang berusaha menabung untuk bisa mewujudkan keinginan mereka untuk pergi ke luar negeri sekali-sekali.

Menurut TTF Australia seperti dilansir heraldsun.com, kelompok masyarakat ini tidak pantas dikenai pajak yang dapat menambah biaya ratusan dolar dalam perjalanan mereka.

Baca Juga:
Diperpanjang hingga 2030, Lahan Pertanian di Negara Ini Bebas Pajak

Berdasarkan survei TTF, lebih dari 80% responden meminta supaya pemerintah menggunakan hasil pajak tersebut untuk mendukung pertumbuhan industri pariwisata Australia, bukan masuk ke kas negara.

Pariwisata Australia dapat menjadi salah satu industri kuat yang mempu menopang ekonomi Australia dan menyediakan ribuan lapangan pekerjaan jika pemerintah kembali ke rencana masa lalu yang justru mengurangi biaya yang harus dikeluarkan oleh wisatawan asing yang mengunjungi Australia. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Selasa, 24 Desember 2024 | 21:30 WIB CORETAX SYSTEM

Simak! Keterangan Resmi DJP Soal Tahapan Praimplementasi Coretax

Selasa, 24 Desember 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sempat Menolak, PDIP Kini Berbalik Dukung PPN 12 Persen

Selasa, 24 Desember 2024 | 18:00 WIB KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Hingga November, Kanwil DJP Jakbar Kumpulkan Pajak Rp57,67 Triliun

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:27 WIB CORETAX SYSTEM

WP Bisa Akses Aplikasi Coretax Mulai Hari Ini, Fiturnya Masih Terbatas

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:00 WIB PMK 81/2024

Ini Aturan Terbaru Pengkreditan Pajak Masukan Sebelum Pengukuhan PKP

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:30 WIB PROVINSI SUMATERA SELATAN

Realisasi Pajak Rokok di Sumsel Tak Capai Target, Ini Penyebabnya

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:00 WIB CORETAX SYSTEM

Nanti Ada Coretax, Masih Perlu Ajukan Sertifikat Elektronik?

Selasa, 24 Desember 2024 | 15:00 WIB KPP PRATAMA KOSAMBI

Utang Pajak Rp632 Juta Tak Dilunasi, Mobil WP Akhirnya Disita KPP