FILIPINA

Masih Terimbas Covid, Industri Film Dinilai Perlu Dapat Insentif Pajak

Dian Kurniati | Jumat, 11 November 2022 | 18:11 WIB
Masih Terimbas Covid, Industri Film Dinilai Perlu Dapat Insentif Pajak

Ilustrasi. 

MANILA, DDTCNews - Senator Filipina Jinggoy Estrada mengusulkan pemberian insentif pajak bagi pelaku industri film lokal agar segera pulih dari 'sakit' akibat pandemi Covid-19.

Estrada mengatakan industri film termasuk yang mengalami dampak paling berat selama pandemi Covid-19. Namun, lanjutnya, sektor ini masih dikenakan berbagai jenis pajak yang sangat membebani.

"Bagaimana sebuah industri yang nyaris tidak tidak bertahan hidup mampu pulih ketika mereka masih dikenakan pajak paling berat?" katanya, dikutip pada Jumat (11/11/2022).

Baca Juga:
Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Estrada mengatakan produser film harus membayar beberapa jenis pajak termasuk pajak hiburan 10%, biaya distribusi 5%, pajak penghasilan 30%, dan membagikan 45% dari penjualan tiket kepada pemilik bioskop.

Dia menyebut sejauh ini baru ada 9 film lokal yang dirilis di Filipina pada 2022. Menurutnya, pemerintah insentif fiskal akan mendorong para produser kembali membuat film.

Dia lantas mengutip pertanyaan Ketua Dewan Pengembangan Film Filipina Tirso Cruz III mengenai kebutuhan ongkos senilai PHP10 juta atau Rp2,7 miliar hingga PHP30 juta atau Rp8,1 miliar untuk produksi sebuah film berkualitas. Agar bisa untung, produser harus mendapatkan setidaknya 270% dari investasi mereka.

Baca Juga:
Otoritas Ini Usulkan Perubahan Aturan Pencegahan WP ke Luar Negeri

Estrada menjelaskan pemerintah dapat mempertimbangkan untuk menghapus pajak hiburan. Penerimaan pemerintah dari jenis pajak ini hanya senilai P1 juta atau Rp270,4 juta sepanjang 2014 hingga 2018 sehingga langkah penghapusan tidak akan terlalu merugikan negara.

"Saya percaya ini [penghapusan pajak hiburan] tidak akan menyebabkan kerugian besar dari sisi penerimaan negara. Jika pajak hiburan dihapus, industri hiburan dapat berkembang dan membayar pajak lebih besar," ujarnya dilansir newsinfo.inquirer.net.

Selain itu, Estrada mengusulkan program subsidi dan stimulus lain untuk industri film. Menurutnya, sejumlah negara telah memberikan dukungan untuk sektor hiburan termasuk beasiswa dan lokakarya untuk mengembangkan industri. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?