PROVINSI DKI JAKARTA

Masih Ada Insentif Pajak Bumi dan Bangunan di DKI Sampai November 2024

Nora Galuh Candra Asmarani | Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:00 WIB
Masih Ada Insentif Pajak Bumi dan Bangunan di DKI Sampai November 2024

ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan keringanan pokok pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) sebesar 5%. Keringanan tersebut berlaku untuk wajib pajak yang melakukan pembayaran PBB-P2 pada 1 September 2024 hingga 30 November 2024.

Ketentuan keringanan pokok PBB-P2 tersebut diberikan melalui Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta 16/2024. Merujuk pergub itu, keringanan pokok tersebut berlaku atas PBB-P2 tahun pajak 2013 sampai dengan tahun pajak 2024.

“Gubernur memberikan keringanan pokok sebesar 5% kepada wajib pajak yang melakukan pembayaran PBB-P2 tahun pajak 2013 sampai dengan 2024 pada 1 September 2024 hingga 30 November 2024,” bunyi Pasal 16 ayat (2) Pergub 16/2024, dikutip pada Kamis (10/10/2024).

Baca Juga:
Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Adapun keringanan pokok tersebut diberikan atas PBB-P2 yang masi harus dibayar. Pemprov DKI Jakarta berharap pemberian insentif itu dapat meringankan beban pajak masyarakat sembari turut berkontribusi terhadap pembangunan daerah.

Selain keringanan atas pokok, Pemprov DKI juga membebaskan sanksi bunga atas keterlambatan pembayaran PBB-P2. Pembebasan sanksi bunga itu berlaku untuk wajib pajak yang melakukan pembayaran PBB-P2 tahun pajak 2013 hingga tahun pajak 2023 maksimal pada 30 November 2024.

“Pembebasan sanksi administratif ... diberikan sebesar 100%,” bunyi Pasal 18 Pergub 16/2024.

Baca Juga:
Pemeriksa dan Juru Sita Pajak Perlu Punya Keterampilan Sosial, Kenapa?

Perlu diperhatikan, pemberian keringanan pokok dan pembebasan sanksi bunga tersebut diberikan tanpa syarat bebas tunggakan pajak daerah. Selain keringanan pokok dan pembebasan sanksi bunga, Pemprov DKI juga memberikan beragam insentif lain melalui Pergub 16/2024.

“... dalam rangka mengurangi beban wajib pajak dalam membayar PBB-P2 untuk tahun 2024, perlu adanya kebijakan berupa pemberian keringanan, pengurangan, dan pembebasan atas pokok pajak dan/atau sanksi pajak serta fasilitas angsuran pembayaran pajak terutang,” bunyi pertimbangan Pergub 16/2024. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 10:00 WIB KOTA PONTIANAK

Semarakkan HUT ke-253, Pemda Adakan Program Pemutihan Denda PBB-P2

Senin, 21 Oktober 2024 | 11:00 WIB KOTA BALIKPAPAN

Apresiasi Pembayar Pajak, Pemkot Beri Hadiah Sepeda Motor hingga Umrah

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB LITERATUR PAJAK

Perkaya Pengetahuan Pajak, Baca 11 e-Books Ini di Perpajakan DDTC

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB PERPRES 139/2024

Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen