Ilustrasi. Pekerja melakukan aktivitas di pabrik pengolahan umbi porang PT Rezka Nayatama di Desa Sekotong Barat, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, NTB, Rabu (26/7/2023). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/foc.
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan kondisi seluruh sektor industri manufaktur kembali menguat pada bulan Juli 2023.
Agus mengatakan kinerja industri manufaktur utamanya didukung peningkatan permintaan sehingga turut mengerek aktivitas produksi. Dengan kinerja yang positif itu, kontribusi industri manufaktur terhadap perekonomian dan penerimaan pajak makin besar.
"Pertumbuhan industri masih baik, berada di level ekspansif. Kontribusi terhadap PDB juga masih yang tertinggi dibandingkan sektor lainnya, termasuk kontribusi dari ekspor dan pajak," katanya, dikutip pada Kamis (3/8/2023).
Agus menuturkan kinerja industri manufaktur ditandai dengan capaian hasil Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang menunjukkan indeks sebesar 53,3 pada Juli 2023, naik dari bulan sebelumnya di level 52,5. Ekspansi ini menjadi yang tertinggi sejak September 2022.
Capaian tersebut PMI Manufaktur Malaysia sebesar 47,8, Vietnam 48,7, Filipina 51,9, China 49,2, dan AS 49,0. Hasil ini menunjukkan optimisme industri manufaktur di Indonesia masih tinggi di tengah ketidakstabilan kondisi global dan melemahnya pasar dunia.
Pada aspek kepercayaan diri dalam bisnis, PMI menunjukkan para pelaku industri menyatakan tetap optimistis terhadap produksi dalam setahun ke depan. Secara umum, perusahaan meyakini penjualan akan meningkat seiring dengan makin membaiknya kondisi ekonomi.
Pemerintah, lanjut Agus, akan terus menciptakan iklim usaha yang semakin kondusif bagi para pelaku industri melalui kebijakan strategis yang probisnis. Dia berharap investor semakin tertarik untuk menanamkan modal di dalam negeri.
"Pemerintah akan terus mendorong daya saing ekonomi, terutama pada saat kondisi PMI Manufaktur Indonesia terus mencatatkan ekspansi," ujarnya.
Pemerintah mencatat realisasi pajak pada semester I/2023 telah mencapai Rp970,2 triliun atau setara 56,5% dari target Rp1.718 triliun. Kinerja ini juga mengalami pertumbuhan sebesar 9,9%.
Setoran pajak dari industri manufaktur tercatat mengalami pertumbuhan 8% pada semester I/2023. Sektor ini juga menjadi penyumbang pajak terbesar, yakni 27,4%. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.