Foto: DJBC
JAKARTA, DDTCNews - Orang tua atau wali murid diminta berhati-hati terhadap berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan institusi bea cukai. Pasalnya, momentum liburan sekolah yang biasanya berlangsung akhir Juni hingga pertengahan Juli kerap dimanfaatkan penipu untuk menjalankan aksinya.
Selama libur sekolah, tidak jarang orang tua memesan produk atau barang-barang keperluan sekolah anaknya melalui online shop. Tidak sedikit produk keperluan sekolah ini dijual oleh penjual dari luar negeri. Nah, di sinilah celah penipuan bisa terjadi.
"Dalam penipuan berkedok online shop, pelaku sengaja menyasar pembeli barang secara online, baik pembelian dari luar negeri atau dalam negeri. Modusnya variatif, bisa jasa titipan, jual barang dari black market, atau menawarkan barang hasil lelang," ujar Kepala Subdirektorat Humas dan Penyluhan Bea Cukai Encep Dudi Ginanjar dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (6/7/2024).
DJBC mencatat modus penipuan mengatasnamakan bea cukai yang paling banyak digunakan adalah penipuan berkedok online shop. Dalam data yang dihimpun bea cukai pada 2023, terdapat 4.614 pengaduan penipuan. Modus paling banyak adalah penipuan berkedok online shop (50,3%), penipuan berkedok kirim hadiah (27,9%), dan penipuan berkedok pengiriman barang melalui penumpang diplomatik (16,6%).
Encep menjelaskan ciri-ciri penipuan yang patut diwaspadai masyarakat antara lain, adanya pungutan yang tidak wajar, menghubungi korban menggunakan nomor pribadi, penipu mengintimidasi korban, penipu meminta pembayaran menggunakan rekening pribadi, dan penipuan marak terjadi di akhir pekan atau menjelang hari libur nasional.
Hal penting yang perlu diketahui masyarakat adalah bea cukai tidak meminta pungutan untuk dikirimkan ke nomor rekening pribadi. Jika ada permintaan untuk dikirimkan ke rekening pribadi, dapat dipastikan hal tersebut merupakan tindak penipuan.
Encep merinci beberapa tip yang dapat dilakukan agar terhindar dari penipuan mengatasnamakan bea cukai, antara lain berbelanja di market place atau online shop tepercaya, jika berbelanja dari luar negeri aktif cek status barang kiriman pada www.beacukai.go.id/barangkiriman, dan mengonfirmasi kebenaran informasi ke bea cukai.
“Kondisi liburan seringkali dimanfaatkan pelaku untuk melancarkan aksi, untuk itu, masyarakat diminta waspada dan jangan sampai lengah," kata Encep. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.