ADMINISTRASI PAJAK

Lebih Bayar PPh Pasal 21, Karyawan Bisa Lihat di Bukti Potong 1721-A1

Muhamad Wildan | Rabu, 03 April 2024 | 13:30 WIB
Lebih Bayar PPh Pasal 21, Karyawan Bisa Lihat di Bukti Potong 1721-A1

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Jumlah PPh Pasal 21 yang dipotong pada Januari hingga November serta kurang bayar/lebih bayar PPh Pasal 21 pada akhir tahun nantinya bisa dilihat oleh wajib pajak pegawai pada bukti potong 1721-A1.

Dalam format bukti potong 1721-A1 yang terlampir dalam PER-2/PJ/2024, total PPh Pasal 21 yang sudah dipotong pada Januari hingga November bakal tercantum pada Angka 22 PPh Pasal 21/26 yang Telah Dipotong dan Dilunasi Pada Selain Masa Pajak Terakhir.

"Diisi dengan jumlah PPh Pasal 21 yang telah dipotong pada masa pajak selain masa pajak terakhir di pemotong pajak bersangkutan," bunyi petunjuk pengisian bukti potong 1721-A1 yang terlampir pada PER-2/PJ/2024, dikutip pada Rabu (3/4/2024).

Sementara itu, kurang bayar ataupun lebih bayar PPh Pasal 21 akan tercantum dalam Angka 23 PPh Pasal 21 Kurang Bayar/Lebih Bayar Masa Pajak Terakhir.

Baca Juga:
Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

"Diisi dengan jumlah PPh Pasal 21 yang dipotong atau lebih dipotong pada masa pajak terakhir," bunyi petunjuk dalam Lampiran PER-2/PJ/2024.

Sesuai dengan Pasal 21 PMK 168/2023, apabila PPh Pasal 21 yang dipotong pada Januari hingga November lebih besar ketimbang PPh Pasal 21 yang terutang selama 1 tahun pajak maka kelebihan tersebut harus dikembalikan oleh pemberi kerja kepada pegawai.

Kelebihan pembayaran PPh Pasal 21 dikembalikan kepada pegawai bersamaan dengan pemberian bukti potong paling lambat pada Januari.

Baca Juga:
Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Perlu dicatat, dalam hal terdapat kelebihan pembayaran PPh Pasal 21 yang ditanggung pemerintah (DTP) maka kelebihan pembayaran PPh Pasal 21 tersebut tidak dikembalikan kepada pegawai.

"Penerima penghasilan mempunyai hak untuk menerima pengembalian kelebihan PPh Pasal 21 yang telah dipotong sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) kecuali atas PPh Pasal 21 yang ditanggung pemerintah," bunyi Pasal 22 ayat (2) PMK 168/2023. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:30 WIB KEPALA BPPK ANDIN HADIYANTO

‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:30 WIB KEPALA BPPK ANDIN HADIYANTO

‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:00 WIB KOTA BANTUL

Banyak Penambang Tak Terdaftar, Setoran Pajak MBLB Hanya Rp20,9 Juta

Minggu, 02 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX DJP

PIC Kini Bisa Delegasikan Role Akses Pemindahbukuan di Coretax DJP

Minggu, 02 Februari 2025 | 11:30 WIB KOTA MEDAN

Wah! Medan Bisa Kumpulkan Rp784,16 Miliar dari Opsen Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 116/2024

Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini