THAILAND

Lagi, Tenaga Medis Covid-19 Dapat Fasilitas Bebas Pajak Penghasilan

Redaksi DDTCNews | Jumat, 24 September 2021 | 17:30 WIB
Lagi, Tenaga Medis Covid-19 Dapat Fasilitas Bebas Pajak Penghasilan

Ilustrasi. Petugas kesehatan berdiri di dekat mayat di Pathum Thani, Thailand, Sabtu (31/7/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Soe Zeya Tun/AWW/sa.

BANGKOK, DDTCNews – Pemerintah Thailand kembali membebaskan pungutan pajak penghasilan (PPh) tenaga medis yang berjibaku menangani pandemi Covid-19.

Menteri Keuangan Thailand Arkhom Termpittayapaisith mengatakan pembebasan PPh pribadi tenaga medis dan kesehatan masyarakat berlaku untuk tahun 2021. Menurutnya, fasilitas tersebut diberikan untuk meningkatkan moral tenaga medis.

“Pembebasan pajak ini untuk meningkatkan moral tenaga medis dan kesehatan yang menjalankan tugasnya dengan penuh pengorbanan dalam pekerjaannya menangani wabah COVID- 19,” katanya, Jumat (24/09/2021).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Seperti dilansir Bangkok Biz News, terdapat 3 jenis upah bagi tenaga medis yang dibebaskan dari pengenaan PPh. Pertama, upah atas tindakan pengawasan, penyelidikan, pencegahan, dan pengobatan pasien Covid-19.

Kedua, upah atas pemberian nasihat medis dan kesehatan masyarakat dalam penanganan Covid-19. Ketiga, upah atas pelayanan vaksinasi Covid-19. Pemerintah berharap insentif tersebut membantu meringankan beban pajak tenaga medis.

Selain membebaskan PPh bagi tenaga medis, pemerintah juga melakukan pengurangan sementara kontribusi jaminan sosial menjadi hanya 2,5% bagi karyawan dan pengusaha dari September hingga November 2021.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Pada tahun pajak 2020, pemerintah sebelumnya juga telah melakukan pembebasan PPh bagi tenaga medis. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kompensasi dan dukungan bagi tenaga medis yang berjuang menangani pandemi Covid-19 di Thailand.

Pembebasan PPh tersebut menyebabkan penerimaan pajak Thailand pada 2020 tidak mencapai target. Realisasi penerimaan pajak pada 2020 terkumpul 2.394 triliun baht atau Rp1.023 triliun. Realisasi tersebut 12% lebih rendah dari yang ditargetkan sejumlah 2.731 triliun baht.(rizki/rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja