CHINA

Kurangi Beban Pajak, Ini Langkah Menkeu Xiao Jie

Redaksi DDTCNews | Jumat, 24 Maret 2017 | 17:45 WIB
Kurangi Beban Pajak, Ini Langkah Menkeu Xiao Jie

Menteri Keuangan China Xiao Jie.

BEIJING, DDTCNews – Menteri Keuangan China Xiao Jie berjanji tahun ini akan memberikan keringanan pajak bagi perusahaan hingga ¥350 miliar atau sekitar Rp677 triliun. Hal ini bertujuan untuk merangsang ekonomi dan meringankan beban perusahaan dengan kewajiban pajak yang besar.

Xiao mengatakan berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dengan menyasar pada perusahaan manufaktur dan perusahaan dengan skala kecil, rekonstruktsi pajak yang pernah dilakukan dinilai dapat menyelamatkan perusahaan-perusahaan di China hingga mencapai ¥570 miliar pada tahun lalu.

"Selain memberikan keringanan pajak, pemerintah juga berencana untuk mengeliminasi lapisan teratas dari tarif pajak pertambahan nilai (PPN). Saat ini tarif PPN yang ditetapkan sebesar 6%, 11%, 13% atau 17% tergantung dari jenis industrinya,” jelasnya, Selasa (7/3).

Baca Juga:
Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China

Xiao menambahkan pemerintah juga akan menurunkan tarif pajak perusahaan pada usaha kecil dan menengah. Perusahaan diperbolehkan untuk memasukan pengurangan biaya penelitian dan pengembangan dari penghasilan kena pajak. Ini bertujuan untuk mendukung bisnis startups agar berorientasi pada penelitian.

Tidak hanya itu, China juga berencana untuk memberikan keringanan pajak bagi wajib pajak orang pribadi. Dalam proposal tersebut keluarga akan diperbolehkan untuk mengklaim pengurangan untuk biaya pendidikan anak keduanya, untuk membatalkan kebijakan satu anak dan bertujuan untuk meningkatkan tingkat kelahiran anak.

“Semua usulan kebijakan baru ini dibuat pemerintah dengan tujuan untuk menciptakan lingkungan pajak yang lebih adil dan memperluas manfaat atas keringanan pajak,” kata Xiao, Selasa (7/3).

Seperti dilansir dalam Asia Nikkei, pemangkasan pajak dan relaksasi ekonomi ini dinilai akan membebani pertumbuhan pajak yang telah melambat sebesar 1-%-20% per tahunnya. Oleh karena itu, langkah lain yang juga akan dilakukan oleh pemerintah China yaitu memotong pengeluaran daerah paling rendah 5%. (Amu)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 26 Januari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China

Rabu, 22 Januari 2025 | 14:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Bukan 60%, Trump Siapkan Bea Masuk 10% Atas Barang Impor China

Senin, 20 Januari 2025 | 10:30 WIB KAWASAN EKONOMI KHUSUS

Ada Perang Tarif Trump, KEK Siap-Siap Sambut Relokasi Pabrik China

BERITA PILIHAN
Selasa, 04 Februari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Cegah Penerapan UTPR Pajak Minimum Global, AS Siapkan Skema Retaliasi

Selasa, 04 Februari 2025 | 12:30 WIB CORETAX SYSTEM

Integrasikan Pengawasan WP, Coretax Perlu Terhubung ke Semua Instansi

Selasa, 04 Februari 2025 | 12:00 WIB PMK 81/2024

PMK 81/2024 Ubah Aturan Penyetoran PPh PHTB oleh Instansi Pemerintah

Selasa, 04 Februari 2025 | 11:30 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Ketentuan Rekening dalam Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak

Selasa, 04 Februari 2025 | 11:00 WIB PMK 136/2024

Mengawal Pajak Minimum Global Sejak Awal

Selasa, 04 Februari 2025 | 10:30 WIB KABUPATEN SLEMAN

Ada Kenaikan NJOP, Pemda Pastikan Tidak Berlaku Massal

Selasa, 04 Februari 2025 | 10:00 WIB APBN 2025

Prabowo Instruksikan Penghematan, Kemenkeu Siap Efisiensi Anggaran

Selasa, 04 Februari 2025 | 09:10 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Airlangga Minta Ada Perlakuan Khusus Bagi PKP Consumer Goods

Senin, 03 Februari 2025 | 18:30 WIB PMK 7/2025

Kemenkeu Terbitkan Pedoman Pemeriksaan dan Penagihan Pajak Daerah