AMERIKA SERIKAT

Korban PHK Bertambah, Pengusaha Terancam Kena Tarif Pajak Tinggi

Redaksi DDTCNews | Minggu, 19 April 2020 | 07:00 WIB
Korban PHK Bertambah, Pengusaha Terancam Kena Tarif Pajak Tinggi

Ilustrasi.

TEXAS, DDTCNews—Para pebisnis di negara bagian Texas, AS terancam dikenai tarif pajak lebih tinggi menyusul terus bertambahnya jumlah tenaga kerja yang kena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Pajak yang berpotensi meningkat tersebut adalah pajak pengangguran atau unemployment insurance tax (UI tax). Di Texas, UI tax adalah salah satu pajak utama yang harus dibayar pemberi kerja.

Jared Walczak, Direktur Kebijakan Pajak Negara Bagian Tax Foundation, mengatakan Texas terancam kehabisan dana untuk membayar klaim dari para korban PHK. Apalagi, jumlah korban PHK terus bertambah.

Baca Juga:
Retaliasi Kanada, Produk Asal AS Bakal Dikenai Bea Masuk 25 Persen

“Jika negara bagian akhirnya meminjam uang ke pemerintah federal dan tidak bisa melunasi utangnya dalam 2 tahun. Pebisnis kemungkinan besar menghadapi tarif UI Tax yang lebih tinggi,” tuturnya dikutip Sabtu (18/4/2020).

Untuk diketahui, sebanyak 1 juta warga Texas kehilangan pekerjaannya dan mengajukan klaim kepada pemerintah Texas. Komisi Tenaga Kerja Texas hingga saat ini setidaknya sudah membayar lebih dari US$400 juta.

Tak menutup kemungkinan, klaim yang dicairkan itu akan bertambah ratusan juta dolar AS mengingat formulir klaim masih terus masuk. Tax Foundation memperkirakan pencairan klaim hanya akan bertahan sekitar tiga pekan ke depan.

Baca Juga:
AS Resmi Mulai Kenakan Bea Masuk Atas Barang Kanada, Meksiko, China

Dengan kondisi tersebut, maka besar kemungkinan pemerintah Texas akan meminta pinjaman kepada pemerintah federal dalam rangka menutup kebutuhan pencairan klaim para korban PHK.

“Saya pikir Texas tidak akan siap melunasi hutang dari pinjaman federal. Implikasinya akan serius bagi keuangan negara. Ketidaksiapan Texas ini berasal dari kemerosotan ekonomi masa lalu,” tutur Walczak dilansir dari texastribune.

Walczak juga berharap pebisnis tidak lagi dibebankan tarif pajak yang lebih tinggi mengingat pengangguran disebabkan keadaan kahar. Menurutnya, tidak masuk akal jika ‘menghukum’ perusahaan dengan tarif pajak yang lebih tinggi.

Sementara itu, Juru Bicara Komisi Tenaga Kerja Texas mengaku pemerintah tidak akan kehabisan dana setidaknya hingga Mei. Namun itu juga tergantung dengan kondisi jumlah korban PHK yang ada. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:30 WIB KEPALA BPPK ANDIN HADIYANTO

‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:00 WIB KOTA BANTUL

Banyak Penambang Tak Terdaftar, Setoran Pajak MBLB Hanya Rp20,9 Juta

Minggu, 02 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX DJP

PIC Kini Bisa Delegasikan Role Akses Pemindahbukuan di Coretax DJP

Minggu, 02 Februari 2025 | 11:30 WIB KOTA MEDAN

Wah! Medan Bisa Kumpulkan Rp784,16 Miliar dari Opsen Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 116/2024

Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini