KP2KP LIMBOTO

Koordinasi dengan BPN, Kantor Pajak Bahas Potensi Tax Gap PPh Final

Redaksi DDTCNews | Selasa, 20 Agustus 2024 | 14:30 WIB
Koordinasi dengan BPN, Kantor Pajak Bahas Potensi Tax Gap PPh Final

Ilustrasi.

LIMBOTO, DDTCNews - Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Limboto melakukan kunjungan kerja ke Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Gorontalo pada 24 Juli 2024.

Kepala KP2KP Limboto Anwar mengatakan kunjungan dilakukan untuk berkoordinasi mengenai Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang No. 6/2018 yang mengatur sertifikat hak atas tanah tetap diterbitkan meskipun pihak penerima sertifikat belum melunasi BPHTB dan PPh Final.

“Hal ini menjadi celah terjadinya potensi tax gap atas transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan yang kemungkinan tidak tertagih apabila data itu tidak ditindaklanjuti oleh kedua instansi,” tuturnya dikutip dari situs web DJP, Selasa (20/8/2024).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Oleh karena itu, Anwar berharap koordinasi antara kantor pajak dengan BPN dapat meminimalisir terjadinya potensi pajak yang belum disetor atas transaksi jual beli tanah dan/atau bangunan dalam bagian proses penerbitan sertifikat tersebut.

Sementara itu, Dicky selaku perwakilan dari kantor BPN menjelaskan dalam proses pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan terdapat objek BPHTB yang menjadi penerimaan pajak daerah dan PPh Final yang menjadi penerimaan pajak pusat.

Atas dasar itu, sambungnya, BPN senantiasa meminta kepada pemohon sertifikat untuk menunjukan bukti pelunasannya.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

“BPN menyambut baik kegiatan koordinasi dari KP2KP Limboto terkait dengan adanya potensi tax gap transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan untuk mengantisipasi tidak terbayarnya pajak yang terutang," ujarnya.

Dicky juga menegaskan kepada para PPAT setempat, selaku mitra BPN, untuk melakukan cek list terkait dengan pelunasan pajak atas transaksi jual beli yang akan diajukan sertifikatnya. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja