FILIPINA

Komite Keuangan DPR Setujui Pungutan Cukai Kantong Plastik

Dian Kurniati | Rabu, 17 Maret 2021 | 15:14 WIB
Komite Keuangan DPR Setujui Pungutan Cukai Kantong Plastik

Ilustrasi. (Getty Images)

MANILA, DDTCNews – Komite Keuangan DPR Filipina menyetujui pengenaan cukai pada kantong plastik.

Ketua Komite Keuangan DPR Joey Salceda mengatakan rencana pengenaan cukai itu tertuang dalam sebuah RUU dengan tarif P20 atau sekitar Rp6.000 untuk setiap kilogram kantong plastik. Pengenaan cukai berlaku ketika kantong plastik keluar dari tempat produksi atau wilayah pengawasan Bea Cukai.

"Pemerintah dapat mengumpulkan sekitar P4,867 miliar [sekitar Rp1,4 triliun] setiap tahun jika RUU itu disahkan menjadi undang-undang," katanya, dikutip pada Rabu (17/3/2021).

Baca Juga:
Jual Rokok Eceran, Apakah Pedagang Wajib Punya NPPBKC?

Salceda mengatakan RUU tersebut mendefinisikan kantong plastik sebagai plastik tingkat sekunder yang terbuat dari polimer organik sintetik atau semisintetik, yang umumnya dikenal sebagai kantong labo atau sando yang digunakan dalam produk kemasan.

Menurutnya, sesuai dengan rencana ketentuan dalam RUU tersebut, cukai yang terkumpul dari kantong plastik akan digunakan untuk mengimplementasikan rencana pengelolaan limbah padat pada unit pemerintah daerah.

Anggota parlemen Horacio Suansing dan Estrellita Suansing mengusulkan RUU bernomor 178 tersebut. Mereka mengatakan pengenaan cukai akan mendorong masyarakat menerapkan gaya hidup diet kantong plastik sekali pakai.

Baca Juga:
Gandeng Satpol PP DKI, Bea Cukai Amankan Jutaan Rokok Ilegal

"Pengenaan cukai kantong plastik sekali pakai akan mendorong penggunaan alternatif yang ramah lingkungan," ujarnya, seperti dilansir cnnphilippines.com.

Mengutip data Ocean Conservancy, Suansing menyebut Filipina sebagai salah satu negara penghasil sampah plastik terbesar yang masuk ke laut. Filipina tercatat menghasilkan 2,7 juta metrik ton sampah plastik dan mengalami kebocoran sampah plastik 0,5 juta ton setiap tahun. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 20:00 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Jual Rokok Eceran, Apakah Pedagang Wajib Punya NPPBKC?

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 15:30 WIB BEA CUKAI JAKARTA

Gandeng Satpol PP DKI, Bea Cukai Amankan Jutaan Rokok Ilegal

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Efisiensi Logistik, Pemerintah Kombinaskan INSW dan NLE

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Asistensi Fasilitas Kepabeanan, DJBC Beri Pelatihan Soal IT Inventory 

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN