SELEBRITAS

Kocak! Bercanda Soal Aset Rumah, Selebtwit Ini Disentil DJP Ikut PPS

Dian Kurniati | Sabtu, 23 April 2022 | 10:30 WIB
Kocak! Bercanda Soal Aset Rumah, Selebtwit Ini Disentil DJP Ikut PPS

Unggahan DJP di Twitter. 

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) turut mengomentari cuitan selebtwit Takdir Alisyahbana Ridwan atau biasa disapa Jek yang menyampaikan guyonannya tentang kepemilikan rumah di beberapa kota.

DJP melalui akun media sosial Twitter awalnya menanyai Jek tentang rumah yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan. Apabila ada rumah yang belum dilaporkan dalam SPT Tahunan, DJP pun menyarankan agar diikutkan dalam program pengungkapan sukarela (PPS).

"Kak Jek itu semua rumahnya sudah masuk di daftar harta SPT Tahunan, Kan? Kalau belum, Kak @jek___ bisa ikut program pengungkapan sukarela," tulis akun @DitjenPajakRI, dikutip Sabtu (23/4/2022).

Baca Juga:
PMK 81/2024 Ubah Aturan Penyetoran PPh PHTB oleh Instansi Pemerintah

DJP dalam cuitannya juga mencantumkan tautan PPS pada laman pajak.go.id. Apabila diklik, tautan tersebut akan menampilkan berbagai informasi tentang PPS, video tutorial mengikuti PPS, serta dashboard PPS.

Akun DJP menulis cuitan tersebut untuk merespons cerita Jek yang memperoleh hamper berupa sepeda motor dari sesama selebtwit Arief Muhammad. Penulis buku #BincangAkhlak dan #SobatSakit itu berseloroh memiliki beberapa rumah yang dapat menjadi alamat tujuan pengiriman hamper.

"Baiknya ngasih alamat rumah yang di Tangerang, Bogor, Makassar, Manokwari, atau yang di Polewali Mandar ya, buat nerima vespa prepp dari Bang Armuh @Poconggg?" tulis akun @jek___ yang memiliki 1,5 juta pengikut tersebut.

Baca Juga:
Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Cuitan tersebut langsung direspons dengan tanggapan beragam oleh para pengikutnya. Interaksi pada cuitan itu juga semakin ramai ketika akun DJP turut mengomentarinya.

Pemerintah menyelenggarakan PPS pada 1 Januari hingga 30 Juni 2022 berdasarkan UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP). PPS dapat diikuti wajib pajak orang pribadi dan badan peserta tax amnesty dengan basis aset per 31 Desember 2015 yang belum diungkapkan.

Selain itu, program tersebut juga dapat diikuti wajib pajak orang pribadi yang belum mengikuti tax amnesty dengan basis aset perolehan 2016-2020 yang belum dilaporkan dalam SPT tahunan 2020.

Nantinya, peserta PPS akan dikenakan pajak penghasilan (PPh) final yang tarifnya berbeda-beda tergantung pada perlakuan wajib pajak terhadap harta yang diungkapkan. Tarif PPh final lebih rendah diberikan apabila wajib pajak menginvestasikan hartanya pada surat berharga negara (SBN) dan kegiatan usaha sektor pengolahan sumber daya alam (SDA) atau sektor energi terbarukan. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 04 Februari 2025 | 12:00 WIB PMK 81/2024

PMK 81/2024 Ubah Aturan Penyetoran PPh PHTB oleh Instansi Pemerintah

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:45 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Tenang! Surat Teguran ‘Gaib’ karena Coretax Eror Bisa Dibatalkan DJP

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

BERITA PILIHAN
Rabu, 05 Februari 2025 | 08:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

DJP Beri Imbauan Soal Bukti Potong PPh dan Surat Teguran di Coretax

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:39 WIB KELAS PPH PASAL 21 (6)

Ketentuan Tarif PPh Pasal 21 Pasca Tarif Efektif Rata-Rata (TER)

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:47 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Update Soal Bupot PPh dan Surat Teguran di Coretax

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:15 WIB PER-30/BC/2024

Bea Cukai Ubah Aturan Pemasukan dan Pengeluaran Barang ke dan dari TPB

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:00 WIB CORETAX DJP

DJP Terbitkan Buku Manual Modul SPT Masa PPh Unifikasi, Unduh di Sini

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:33 WIB OPINI PAJAK

Menjadikan Pajak sebagai Instrumen Alternatif Memberantas Korupsi

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Tagih Tunggakan Pajak 5,4 Juta Kendaraan, Begini Strategi Pemprov

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:00 WIB FOUNDER DDTC DARUSSALAM:

‘Pajak Tidak Boleh Dipungut secara Sewenang-wenang’

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Ubah Data Alamat Wajib Pajak di Coretax DJP