INGGRIS

Kepatuhan Pajak Bisnis Online Mulai Dibidik

Redaksi DDTCNews | Kamis, 23 November 2017 | 13:24 WIB
Kepatuhan Pajak Bisnis Online Mulai Dibidik

LONDON, DDTCNews – Pemerintah Inggris mulai bersiap untuk memastikan penghindaran pajak oleh pelaku bisnis daring dapat diminimalisir. Penghindaran pajak pertambahan nilai (PPN) adalah modus yang kerap kali terjadi pada transaksi bisnis daring.

Mulai tahun 2019 setiap pedagang yang melakukan transaksi bisnis daring akan diberikan nomor wajib PPN. Otoritas Pajak dan Kepabeanan Inggris (HMRC) menjadi garda terdepan dalam menangani pengabaian pembayaran PPN ini.

Melalui penerapan aturan ini diharapkan akan menyumbang 200 juta euro ke kas Inggris tiap tahunnya. Hal ini dilakukan agar adanya perlakuan yang sama bagi semua pelaku bisnis baik konvensional maupun berbasis internet.

Baca Juga:
Pembukuan Pakai Bahasa Inggris, WP Kini Bisa Beri Tahu via Kring Pajak

Namun, analis pajak internasional Deloitte, Alison Lobb menekankan perlunya membedakan entitas bisnis digital dari bisnis lainnya. Hal ini dinilai perlu agar kebijakan yang dihasilkan tidak menghambat perekonomian.

“Meski akan sulit, bisa dibuat pendekatan pajak berdasarkan laba sehingga tidak menghambat perdagangan lintas negara” kata Lobb dilansir dari BBC, Rabu, (22/11).

Menteri Keuangan Inggris Philip Hammond menjelaskan hingga saat ini belum ada sistem penarikan pajak perusahaan digital. Menurutnya langkah ini perlu dilakukan dan memerlukan aturan main yang bersifat global untuk bisnis digital lintas negara.

Baca Juga:
Apa Itu Pajak Kertas Dinding (Wallpaper Tax)?

“Bisnis multinasional mendapat royalti miliaran poundsterling ke yuridiksi yang aturan pajaknya tidak ketat. Kami bertekad menjajaki arena internasional untuk menemukan solusi yang berkelanjutan dan adil,” kata Hammond.

Rencana ini digodok untuk memastikan bahwa individu atau perusahaan yang berdagang melalui kanal daring akan membayar pajak. Laporan terakhir menyebutkan bahwa Pemerintah Inggris kehilangan potensi pendapatan hingga 1,5 miliar poundsterling dari transaksi di situs belanja daring Amazon dan eBay. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 06 Oktober 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pembukuan Pakai Bahasa Inggris, WP Kini Bisa Beri Tahu via Kring Pajak

Jumat, 09 Agustus 2024 | 16:00 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Pajak Kertas Dinding (Wallpaper Tax)?

Selasa, 28 Mei 2024 | 10:30 WIB SEJARAH PAJAK DUNIA

Menurut Sejarah, Pajak Ternyata Punya Kaitan Erat dengan Pemberontakan

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN