MAKASSAR, DDTCNews – Kenaikan bea balik nama kendaraan bermotor (BBN-KB) di Provinsi DKI Jakarta diproyeksi akan berdampak positif pada Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kepala Bidang Pendapatan Asli Daerah Sulsel Darmayani Mansyur mengatakan selama ini masyarakat cenderung membeli kendaraan baru di Jakarta karena dinilai lebih menguntungkan dengan tarif pajak yang juga rendah.
“Adanya kenaikan BBN-KB di Jakarta ini akan menguntungkan masyarakat ketika beli kendaraan baru di Makassar,” ujarnya, Rabu (13/11/2019).
Kondisi ini akan menjadi peluang bagi Provinsi Sulsel untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari pos BBN-KB. Apalagi, dalam Peraturan Daerah Provinsi Sulsel No.8/2017, tarif BBN-KB di wilayah tersebut sudah turun dari 12,5% menjadi 10%.
Darmayani meyakini kondisi tersebut membuka peluang bagi Sulsel untuk merebut kembali potensi pembelian kendaraan baru masyarakat yang selama ini banyak lari ke Jakarta. Dia mengestimasi akan ada dampak yang signifikan untuk pertumbuhan ekonomi di Sulsel
dan sekitarnya.
Selain meningkatkan PAD yang ada di Sulsel, perbedaan tarif pajak BBN-KB ini diyakini juga akan menggairahkan kembali usaha otomotif di Sulsel. Baik penjualan kendaraan baru maupun kendaraan bekas diproyeksi akan mengalami kenaikan.
Selain itu, kenaikan BBNKB ini juga mencegah orang melakukan kecurangan, seperti pemalsuan KTP agar dapat membeli kendaraan di jakarta karena harganya lebih murah dibandingkan di Sulsel. Selain BBN-KB, perbedaan tarif pajak kendaraan bermotor (PKB) juga
memengaruhi.
“Di Jakarta, tarif PKB sebesar 2%, sedangkan tarif PKB di Sulsel 1,5% dari nilai jual kendaraan yang ditetapkan. Bukan hanya itu, pajak kendaraan progresif di Sulsel juga lebih rendah dari pajak progresif di Jakarta,” ungkap Darmayani, seperti dilansir
tribunnews.com. (MG-avo/kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.