INDIA

Kena Bea Keluar 20% dan Larangan Ekspor, 1 Juta Ton Beras Menumpuk

Muhamad Wildan | Senin, 12 September 2022 | 16:00 WIB
Kena Bea Keluar 20% dan Larangan Ekspor, 1 Juta Ton Beras Menumpuk

ILUSTRASI. Pekerja mengangkut beras hasil serapan dari petani di Gudang Bulog Subdivre Serang, Banten, Selasa (30/8/2022). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/aww.

MUMBAI, DDTCNews - Lebih dari 1 juta ton beras menumpuk di Pelabuhan Mumbai, India akibat pemberlakuan bea keluar atas komoditas tersebut. Pasalnya, para pembeli di negara tujuan tak bersedia membayar bea keluar dengan tarif 20% atas beras yang dikirim.

Presiden Asosiasi Eksportir Beras India BV Krishna Rao mengatakan para pembeli di negara mitra belum siap membayar tambahan beban dari bea keluar tersebut.

"Bea keluar telah berlaku sejak tengah malam, tapi pembeli belum siap membayar pajak tersebut. Kami memutuskan untuk menghentikan pemuatan beras ke kapal," ujar Rao, dikutip Senin (12/9/2022).

Baca Juga:
Trump Tunda Bea Masuk 25 Persen untuk Produk Asal Kanada dan Meksiko

Tak hanya mengenakan bea keluar sebesar 20% atas jenis-jenis beras tertentu, India juga melarang para eksportir mengekspor beras pecah atau broken rice.

Pelarangan ekspor broken rice dan penerapan bea keluar sebesar 20% atas jenis-jenis beras tertentu selain basmati dilatarbelakangi oleh kekhawatiran pemerintah India terhadap suplai beras domestik.

Pasalnya, curah hujan di beberapa negara bagian produsen beras tercatat lebih rendah bila dibandingkan dengan rata-rata tahun sebelumnya.

Baca Juga:
Retaliasi China, Produk Asal AS Bakal Dikenai Bea Masuk Tambahan

Saat ini, para eksportir mencatat ada 750.000 ton beras putih yang menumpuk di pelabuhan. Selanjutnya, terdapat 350.000 ton broken rice yang menumpuk di beberapa pelabuhan. Hanya broken rice yang sudah melewati proses kepabeanan yang mendapatkan izin ekspor. Dengan demikian, 350.000 ton broken rice harus dipulangkan dari pelabuhan ke tempat asalnya.

Untuk diketahui, India tercatat menyuplai 40% kebutuhan beras global. Terdapat 150 negara yang mengimpor beras dari India. Dengan demikian, kebijakan pengenaan bea keluar memiliki potensi meningkatkan inflasi di negara lain. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 05 Februari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Tunda Bea Masuk 25 Persen untuk Produk Asal Kanada dan Meksiko

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:07 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI 2024

Mobilitas Penduduk Meningkat, Konsumsi Rumah Tangga 2024 Tumbuh 4,94%

BERITA PILIHAN
Rabu, 05 Februari 2025 | 19:30 WIB BEA CUKAI PURWOKERTO

DJBC Cegat Mobil Penumpang di Banyumas, Angkut 280.000 Rokok Ilegal

Rabu, 05 Februari 2025 | 19:00 WIB CORETAX SYSTEM

Bukti Potong Dibuat Pakai NPWP Sementara, Perhatikan Konsekuensinya

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:30 WIB PMK 136/2024

Definisi Pajak Tercakup Menurut Ketentuan Pajak Minimum Global

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:17 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Pajak Minimum Global? (Update PMK 136/2024)

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pengecer Boleh Jualan Lagi, UMKM Dijamin Tetap Dapat Pasokan Elpiji

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:11 WIB KONSULTASI CORETAX

Kendala NIK Tidak Valid di Coretax DJP, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Tunda Bea Masuk 25 Persen untuk Produk Asal Kanada dan Meksiko