JAKARTA, DDTCNews – Otoritas fiskal memastikan akan menggunakan kebijakan APBN yang countercyclical untuk merespons dinamika perekonomian global yang melambat dan penuh ketidakpastian.
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara memastikan kebijakan APBN akan tujukan untuk memberikan stimulus pertumbuhan ekonomi domestik. Dengan demikian, APBN bisa digunakan untuk meraih tujuan pembangunan Indonesia.
“APBN adalah alat yang kita pakai untuk menjaga dan
mengelola momentum perekonomian kita sehingga bisa terus tumbuh, bisa
mengurangi kemiskinan, mengurangi inequality di dalam konteks
perekonomian global terutama di tengah ketidakpastian,” ujarnya, seperti dikutip
dari laman resmi Kemenkeu, Kamis (7/11/2019).
Dia menegaskan kembali bahwa APBN bukan tujuan, melainkan
instrumen. Hal ini untuk merespons penilaian beberapa pihak yang menyatakan
tidak tercapainya penerimaan pajak, terjadinya defisit, serta naiknya nilai
utang menunjukkan kegagalan pemerintah dalam mengelola ekonomi.
Menurutnya, padahal pelebaran defisit dan meningkatnya nilai
utang tersebut hanyalah alat untuk melakukan countercyclical yang bisa
mendorong perekonomian Indonesia di tengah lesunya kondisi perekonomian global.
Sepanjang masih dalam batas pengelolaan yang prudent,
lanjutnya, pemerintah tidak memandang tabu menggunakan kebijakan pelebaran
defisit dan penambahan utang agar momentum pertumbuhan tetap terjaga. Hal ini
akan mampu mengurangi kemiskinan dan menciptakan lapangan pekerjaan.
“APBN harus hadir sebagai instrumen. APBN itu bukan tujuan.
Misalnya target pajak itu harus tercapai sekian. Itu APBN untuk tujuan.
Defisitnya [APBN] 1,7% atau 1,8% [terhadap PDB], berarti harus tercapai. Itu
APBN sebagai tujuan. [Padahal] APBN bukan tujuan,” katanya.
Dia mengingatkan agar para pejabat dan pegawai Ditjen
Perbendaharaan mampu mengkomunikasikan secara baik dan jelas tentang logika
APBN sebagai alat bukan tujuan tersebut kepada masyarakat dan stakeholders
terkait lainnya.
Mengingat APBN adalah alat, sambungnya, kebijakan pemerintah
harus bersifat fleksibel, responsif, dan tepat waktu dalam menjawab berbagai
tantangan lingkungan internal dan eksternal yang selalu berubah. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.