PRESIDENSI G-20 INDONESIA

Kemenkeu Beberkan 3 Fokus Presidensi G-20 Indonesia, Apa Saja?

Redaksi DDTCNews | Sabtu, 19 Februari 2022 | 12:00 WIB
Kemenkeu Beberkan 3 Fokus Presidensi G-20 Indonesia, Apa Saja?

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) berbincang dengan Deputy State Secretary for International Finance Switzerland, Stefan Fluckiger (kanan) disaksikan Menteri Negara Urusan Keuangan Uni Emirat Arab Mohammed bin Hadi Al Husseini (kedua kiri) dalam Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) G20, Jumat (18/2/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/POOL/aww.

JAKARTA, DDTCNews – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan penyelenggaraan presidensi G20 Indonesia berfokus pada 3 aspek. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Ketiga fokus, ujar Febrio, adalah pembangunan arsitektur kesehatan global, optimalisasi teknologi digital, dan transisi energi.

“Sekarang kita menghadapi pandemi, dan pandemi yang kita hadapi sekarang itu tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Ke depan kita ingin pastikan bahwa arsitektur kesehatan global itu adalah sistem kesehatan yang saling terhubung dan saling mendukung satu sama lain,” ujar Febrio, dikutip Sabtu (19/2/2022).

Baca Juga:
Hingga November, Kanwil DJP Jakbar Kumpulkan Pajak Rp57,67 Triliun

Menurut Febrio, Indonesia memiliki sistem kesehatan yang sudah relatif baik walaupun masih ada ruang yang perlu untuk terus ditingkatkan.

Peningkatan perlu dilakukan khususnya terhadap produktivitas industri farmasi. Selain itu, sektor kesehatan seperti tenaga kesehatan dan rumah sakit masih perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan dari masyarakat, serta ketersediaan vaksin yang harus selalu dijaga.

“Pada saat kondisi seperti sekarang ini, dunia itu bisa pulih dari pandemi hanya kalau semua negara pulih dari pandemi. Nah, ini bentuk dari arsitektur kesehatan yang harus kita pikirkan bersama-sama dengan negara G20,” lanjut Febrio.

Baca Juga:
Jelang Tutup Tahun, Realisasi Pajak Kanwil Khusus Capai 95% Target

Selanjutnya, Febrio mengatakan optimalisasi teknologi digital juga perlu dijalankan untuk mendorong transformasi ekonomi demi meningkatkan financial inclusion dan pemberdayaan UMKM.

“Kita sudah melihat bagaimana ini [optimalisasi teknologi digital] terjadi di Indonesia, dan kita ingin lebih banyak lagi investasi ke sana untuk makin memperkuat digital ekonomi Indonesia,” tambah Febrio.

Prioritas ketiga adalah transisi energi ke arah yang lebih ramah lingkungan. Hal ini penting, menurut Febrio, karena saat ini terdapat risiko dari perubahan iklim yang sangat nyata bagi negara-negara seperti Indonesia yang merupakan negara kepulauan.

Baca Juga:
Opsen Pajak Kendaraan Tidak Berlaku di Jakarta, Ternyata Ini Sebabnya

Dia bilang Indonesia sudah berkomitmen sesuai dengan Paris Agreement untuk menurunkan emisi gas rumah kaca.

Dalam konteks komitmen ini, di tahun 2030 Indonesia ingin menurunkan sebanyak 29% dari emisi atas usaha sendiri dan 41% dengan dukungan internasional. Bahkan, untuk tahun 2060 Indonesia sudah berkomitmen untuk mencapai net zero emission.

“Dengan arah transisi energi ini artinya investasi-investasi baru yang arahnya lebih ramah lingkungan itu akan semakin terbuka. Nah disini kita ingin memanfaatkan kesempatan itu sekaligus menjadi pemimpin bagi perubahan itu di dunia,” terang Febrio. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 24 Desember 2024 | 18:00 WIB KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Hingga November, Kanwil DJP Jakbar Kumpulkan Pajak Rp57,67 Triliun

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:13 WIB KANWIL DJP JAKARTA KHUSUS

Jelang Tutup Tahun, Realisasi Pajak Kanwil Khusus Capai 95% Target

Selasa, 24 Desember 2024 | 14:00 WIB PROVINSI DAERAH KHUSUS JAKARTA

Opsen Pajak Kendaraan Tidak Berlaku di Jakarta, Ternyata Ini Sebabnya

Senin, 23 Desember 2024 | 10:00 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Peluncuran, Sri Mulyani Cek Staf yang Lembur Selesaikan Coretax

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra