KEBIJAKAN ENERGI

Kebut Eksplorasi Migas, Pemerintah Klaim Pangkas Ratusan Perizinan

Redaksi DDTCNews | Selasa, 15 Oktober 2024 | 14:30 WIB
Kebut Eksplorasi Migas, Pemerintah Klaim Pangkas Ratusan Perizinan

Pekerja Pertamina EP Papua Field memeriksa fasilitas pompa angguk di area Lapangan Produksi Migas Klamono di Distrik Klamono, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Selasa (11/6/2024). ANTARA FOTO/ Erlangga Bregas Prakoso/aww/YU

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah mengeklaim telah memangkas izin eksplorasi migas dari 320 jenis izin menjadi 140 izin. Hal ini dilakukan untuk menarik lebih banyak realisasi investasi di hulu migas dan mempercepat eksplorasi.

Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan percepatan eksplorasi bakal berujung pada peningkatan produksi migas nasional dan menekan ketergantungan impor.

"Setelah ada penambahan produksi di Banyu Urip pada 2008 mencapai 800.000 hingga 900.000 barel per hari, produksi minyak kita terus menurun hingga saat ini hanya 600.000 barel per hari. Padahal, konsumsi kita mencapai 1,6 juta barel per hari, sehingga kita terpaksa mengimpor 900 ribu hingga 1 juta barel per hari," ujar Bahlil dalam keterangannya, dikutip pada Selasa (15/10/2024).

Baca Juga:
Hingga 2028 ESDM Siap Tawarkan 60 Blok Migas untuk Investasi

Menurut Bahlil, kondisi ini berbanding terbalik dengan masa lalu ketika Indonesia masih menjadi negara pengekspor minyak. "Kalau kita tidak mampu mengatasi lifting, jangan pernah bermimpi kita akan mencapai kedaulatan energi," katanya.

Upaya mendongkrak lifting pun dilakukan, salah satunya dengan mengoptimalkan sumur-sumur minyak yang ada, termasuk 16.990 sumur idle. Sebanyak 5.000 sumur tercatat dapat diaktifkan kembali guna menambah produksi.

"Masalah ini harus diselesaikan, pertama, dengan mengoptimalkan sumur-sumur yang ada maupun yang idle untuk bisa meningkatkan lifting karena jika tidak ada gerakan atau apa-apa, itu turun kita sekitar 7-15% per tahun," tegas Bahlil.

Baca Juga:
LNSW Ingatkan Pengusaha, Validasi Izin Lartas Ekspor Kini Pakai SINSW

Kementerian ESDM mencatat total sumur migas saat ini adalah sekitar 44.900 sumur. Dari jumlah tersebut, sebanyak 16.990 sumur tergolong idle.

"Setelah di breakdown lagi kurang lebih ada 5.000 yang dapat di-reaktivasi untuk mendorong penambahan produksi minyak Indonesia," terang Bahlil.

Selain itu, teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) juga akan digunakan oleh PT Pertamina dan Exxon Mobil Oil Cepu, produsen terbesar di Indonesia, untuk meningkatkan produksi. Terakhir, wilayah Indonesia Timuermenjadi target pemerintah dalam menemukan menambah cadangan migas baru.

"Kita harus melakukan eksplorasi khususnya di wilayah-wilayah Indonesia Timur. Kita akan memangkas berbagai regulasi yang menghambat proses akselerasi daripada eksplorasi dari 320 izin sekarang tinggal 140 izin dan kita akan pangkas lagi kita perpendek dengan waktu yang tepat supaya investor bisa masuk," pungkas Bahlil. (SF)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Hingga 2028 ESDM Siap Tawarkan 60 Blok Migas untuk Investasi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 14:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

LNSW Ingatkan Pengusaha, Validasi Izin Lartas Ekspor Kini Pakai SINSW

Jumat, 11 Oktober 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Gerus Cadev, Jokowi Minta Menteri ESDM Segera Naikkan Lifting Migas

Selasa, 08 Oktober 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Simak! Ini Syarat Pindah Skema Investasi bagi Kontraktor Hulu Migas

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja