PMK 200/2019

Kampus Ingin Bebas Pajak Impor Barang Litbang? Perlu Surat Rekomendasi

Nora Galuh Candra Asmarani | Sabtu, 22 Juni 2024 | 15:00 WIB
Kampus Ingin Bebas Pajak Impor Barang Litbang? Perlu Surat Rekomendasi

Sumber foto: DJBC

JAKARTA, DDTCNews -- Pemerintah membebaskan bea masuk dan cukai untuk barang-barang penelitian dan pengembangan (litbang) ilmu pengetahuan. Fasilitas ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 200/2019.

Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Ditjen Bea Cukai Encep Dudi Ginanjar menyebut fasilitas itu diberikan dengan pertimbangan barang-barang yang dibutuhkan untuk proses litbang kerap berasal dari luar negeri.

"Namun perlu diketahui, bahwa impor barang untuk keperluan litbang ilmu pengetahuan yang mendapatkan pembebasan bea masuk dan cukai hanya dapat dilakukan oleh perguruan tinggi, kementerian/lembaga, dan badan usaha,” ujar Encep, dikutip pada dikutip pada Sabtu (22/6/2024).

Baca Juga:
Ada Fasilitas KITE, Menko Airlangga Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

Untuk mendapatkan pembebasan, perguruan tinggi harus mengajukan permohonan kepada menteri keuangan. Permohonan itu disampaikan melalui kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai (KPU BC) atau kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) tempat pemasukkan barang.

Adapun permohonan tersebut harus ditandatangani oleh pejabat paling rendah setingkat dekan. Selain itu, permohonan itu minimal harus dilampiri dengan surat rekomendasi untuk dapat diberikan pembebasan dan dokumen perolehan barang.

Encep menjelaskan surat rekomendasi itu berasal dari pimpinan perguruan tinggi atau pejabat eselon II yang ditunjuk oleh pimpinan perguruan tinggi. Lalu, dokumen perolehan barang berupa gift certificate atau surat perjanjian kerja sama, dalam hal barang berasal dari hibah/bantuan dan kerja sama.

Baca Juga:
Kenakan BMAD, Sri Mulyani: Lindungi Industri dari Impor Barang Murah

Sementara itu, untuk barang yang berasal dari pembelian maka dapat menggunakan fotokopi dokumen pembelian sebagai dokumen perolehan barang. Encep menekankan surat rekomendasi sangat dibutuhkan untuk proses verifikasi Bea Cukai.

“Rekomendasi tersebut sangat diperlukan oleh Bea Cukai untuk memastikan bahwa subjek, objek, dan ketentuan lainnya benar-benar memenuhi syarat untuk diberikan pembebasan bea masuk dan cukai,” imbuh Encep.

Jika permohonan disetujui, Kepala KPU BC atau Kepala KPPBC atas nama menteri keuangan akan menerbitkan keputusan menteri keuangan (KMK). Adapun impor atas barang yang diberikan fasilitas tersebut paling lama dilakukan 1 tahun sejak tanggal ditetapkannya KMK.

Baca Juga:
Apa Itu Auditee dalam Audit Kepabeanan dan Cukai?

Encep menyebut salah satu penerima manfaat dari fasilitas pembebasan ini adalah Universitas Hasanuddin (Unhas). Pada 23 Mei 2024, sambungnya, Unhas mendapatkan fasilitas pembebasan bea masuk dan pajak dalam rangka impor (PDRI) atas alat-alat yang akan digunakan untuk litbang di universitas tersebut.

"Pemberian fasilitas fiskal ini, merupakan wujud komitmen Bea Cukai dalam memajukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Kami berharap fasilitas fiskal ini dapat membantu para peneliti dan sivitas akademika untuk mengembangkan ilmu pengetahuan sehingga dapat bermanfaat bagi Indonesia," tegasnya, seperti dilansir laman Bea Cukai. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 30 Januari 2025 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Ada Fasilitas KITE, Menko Airlangga Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

Kamis, 30 Januari 2025 | 08:55 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN DAN CUKAI

Kenakan BMAD, Sri Mulyani: Lindungi Industri dari Impor Barang Murah

Rabu, 29 Januari 2025 | 12:30 WIB KAMUS BEA CUKAI

Apa Itu Auditee dalam Audit Kepabeanan dan Cukai?

BERITA PILIHAN
Kamis, 30 Januari 2025 | 18:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan Pembebasan PBB-P2 bagi Pensiunan PNS di DKI Jakarta

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 16:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Dedi Mulyadi Ingin Pakai 100% Pajak Kendaraan untuk Pembangunan Jalan

Kamis, 30 Januari 2025 | 15:11 WIB KONSULTASI CORETAX

Istri Pilih ‘Hanya Registrasi’ di Coretax, Perlu Lapor SPT Sendiri?

Kamis, 30 Januari 2025 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Ada Fasilitas KITE, Menko Airlangga Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

Kamis, 30 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Ketentuan Terbaru Soal Penghapusan Piutang Pajak, Dowload di Sini!

Kamis, 30 Januari 2025 | 13:55 WIB PENG-1/PJ/2025

DJP Perbarui Daftar Negara Tujuan Pertukaran Data Keuangan Otomatis

Kamis, 30 Januari 2025 | 13:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Sri Mulyani Harap Makan Bergizi Gratis Beri Dampak Besar ke Ekonomi