Wakil Presiden Jusuf Kalla (foto: Setkab)
JAKARTA, DDTCNews - Pertumbuhan ekonomi nasional masih bisa digenjot lebih tinggi, meskipun membutuhkan dana yang besar untuk bisa mencapainya. Salah satu upaya yang bisa dilakukan yaitu dengan cara peminjaman dana dalam bentuk utang.
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan pertumbuhan ekonomi nasional bisa mencapai angka 6% dengan cara utang dalam jumlah besar. Peminjaman dana dalam bentuk utang tersebut bisa dimanfaatkan pemerintah untuk melakukan berbagau kegiatan produktif.
"Target pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di sekitar angka 5%, untuk mencapai angka 6% kami bisa menambah utang, meskipun pelunasan utang tersebut akan semakin berat di kemudian hari," ujarnya di Jakarta, Kamis (8/12).
Utang yang dimaksudkannya yaitu utang untuk sejumlah kegiatan yang produktif saja. Ia pun menyadari pelunasan utang akan semakin berat pada saat jatuh tempo pada waktu yang telah disepakati.
Menurutnya pemerintah harus tetap harus mengambil utang sebesar Rp1.000 triliun, karena hal ini merupakan satu-satunya jalan yang bisa dicapai untuk tingkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Dalam hal ini pertumbuhan ekonomi yang ingin dicapai yaitu berkisar 6%.
JK menyatakan defisit anggaran Indonesia masih berada pada posisi yang aman atau sekitar 2,14%. Mengingat pemerintah Indonesia mengupayakan defisit anggaran tidak melebihi dari angka 3%.
Hal ini tentu sangat jauh berbeda jika dibandingkan dengan defisit anggaran negara Malaysia yang sudah mencapai 10%.
Di sisi lain pemerintah sangat menginginkan pertumbuhan ekonomi yang meningkat signifkan setiap tahunnya. Namun, dalam pencapaiannya masih cukup sulit untuk diterapkan karena ada sejumlah faktor yang mempengaruhi peningkatan dan penurunan pertumbuhan ekonomi. (Gfa/Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.