PEREKONOMIAN INDONESIA

Jokowi Sebut Ekonomi-Politik Global Jadi Dalang Kenaikan Harga Pangan

Redaksi DDTCNews | Rabu, 28 Februari 2024 | 11:27 WIB
Jokowi Sebut Ekonomi-Politik Global Jadi Dalang Kenaikan Harga Pangan

Presiden Joko Widodo menyampaikan pengarahan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/2/2024). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.

JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai ketidakpastian ekonomi dan geopolitik dunia menjadi penyebab kenaikan harga pangan. Fenomena kenaikan harga pangan, menurut Jokowi, tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di banyak negara lainnya.

Dalam berbagai forum dunia, baik G-20, G-7, dan Asean, Jokowi mengaku isu tentang ketidakpastian ekonomi dan politik global selalu menjadi pembicaraan utama. Karenanya, menurutnya, tantangan eksternal tersebut justru perlu lebih diantisipasi ketimbang tantangan domestik.

"Kalau dulu hampir semua produsen beras menawarkan berasnya kepada kita. Sekarang, kita mencari beras ke negara-negara produsen itu tidak gampang. Karena semuanya ngerem untuk tidak ekspor bahan pangan. Baik gandum atau beras, akibat perubahan iklim, perubahan cuaca, dan gangguan rantai pasok," kata Jokowi dalam rapat pimpinan TNI-Polri, Rabu (28/2/2024).

Baca Juga:
Tunggu Aturan, PPN Makanan-Jasa Premium Tak Langsung Berlaku 1 Januari

Di dalam negeri, topik tentang kenaikan harga pangan memang sedang hangat. Mengutip data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga beras masih di atas angka normal. Kenaikan harga juga terjadi terhadap produk cabai merah, daging ayam, hingga gula pasir.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata harga beras telah melonjak 5,44% dalam waktu sebulan.

Pada pekan keempat Februari 2024, rata-rata harga beras nasional tercatat mencapai Rp15.387 per kilogram, lebih tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata harga pada Januari 2024 yang hanya senilai Rp14.593 per kilogram.

Baca Juga:
Ada Rencana Penurunan Batas Omzet PPh Final UMKM, Ini Kata Pemerintah

"Kalau kita lihat secara spasial, di beberapa wilayah kabupaten/kota di Sumatera dan Jawa masih mengalami kenaikan beras yang cukup tinggi, kisaran 10% sampai 30%," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini.

Secara umum, kenaikan harga beras tercatat terjadi di 268 kabupaten/kota. Hanya ada 56 kabupaten/kota yang mencatatkan penurunan harga beras. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 21 Desember 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Tunggu Aturan, PPN Makanan-Jasa Premium Tak Langsung Berlaku 1 Januari

Kamis, 19 Desember 2024 | 09:43 WIB KEBIJAKAN MONETER

BI Ungkap Dampak Tarif PPN 12 Persen Terhadap Inflasi ‘Tidak Besar’

Rabu, 18 Desember 2024 | 08:40 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Ada Rencana Penurunan Batas Omzet PPh Final UMKM, Ini Kata Pemerintah

Selasa, 17 Desember 2024 | 17:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Naik ke 12%, Inflasi Diperkirakan Hanya Naik 0,3 Poin Persen

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra