RAPBN 2021 DAN NOTA KEUANGAN

Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi 2021 Ditargetkan pada Kisaran 4,5%-5,5%

Dian Kurniati | Jumat, 14 Agustus 2020 | 15:38 WIB
Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi 2021 Ditargetkan pada Kisaran 4,5%-5,5%

Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Ma'ruf Amin meninggalkan ruangan seusai memberikan pidato pengantar RUU APBN tahun anggaran 2021 beserta nota keuangan dan dokumen pendukungnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras.

JAKARTA, DDTCNews—Kendati dampak pandemi virus Corona atau Covid-19 masih akan terasa hingga tahun depan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pertumbuhan ekonomi 2021 pada kisaran 4,5%-5,5%.

Hal itu disampaikan presiden saat memberikan pidato pengantar tentang RAPBN 2021 dan Nota Keuangan di Gedung DPR/MPR RI Senayan, Jumat (14/8/2020). “Pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 4,5% sampai dengan 5,5%,” katanya.

Jokowi menilai pertumbuhan ekonomi tahun depan masih akan terpengaruh oleh dampak pandemi virus Corona yang terjadi pada 2020. Namun, ia berharap pertumbuhan ekonomi dapat dipacu didukung peningkatan konsumsi domestik dan investasi.

Baca Juga:
DJP Terbitkan Panduan Coretax terkait PIC, Impersonate dan Role Akses

Dia juga menambahkan pemerintah mengusung tema kebijakan fiskal tahun depan, yaitu ‘Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi’. Untuk, arah kebijakan RAPBN 2021 akan diarahkan dengan tujuan memulihkan perekonomian.

Jokowi menambahkan inflasi 2021 ditargetkan pada angka 3%. Dia berharap inflasi tetap terjaga dan mendukung daya beli masyarakat. Untuk nilai tukar rupiah, ditargetkan mencapai Rp14.600 per dolar AS.

Selain itu, pemerintah juga akan mengubah surat perbendaharaan negara (SPN) 3 bulan pada asumsi makro RAPBN 2021 menjadi surat berharga negara (SBN) 10 tahun karena dianggap lebih relevan.

Baca Juga:
Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya

"Suku bunga SBN 10 tahun diperkirakan sekitar 7,29%," ujarnya.

Harga minyak mentah Indonesia (ICP) pada 2021 diperkirakan sebesar US$45 per barel. Adapun, target lifting minyak dan gas bumi di 2020 diasumsikan masing-masing sebanyak 705.000 barel dan 1,007 juta barel setara minyak per hari. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Panduan Coretax terkait PIC, Impersonate dan Role Akses

Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya

Sabtu, 01 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jadi Kontributor Pajak Terbesar, Manufaktur Diklaim Pulih Merata

BERITA PILIHAN
Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

NPWP Sementara 9990000000999000, Dipakai Jika NIK Tak Valid di e-Bupot

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:15 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Pemerintah Naikkan Biaya SLO Listrik, Kecuali Pelanggan 450 dan 900 VA

Sabtu, 01 Februari 2025 | 14:30 WIB PILKADA 2024

Prabowo Ingin Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 segera Dilantik

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:00 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 23 Akibat Transaksi Pinjaman Tanpa Bunga

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:45 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Tenang! Surat Teguran ‘Gaib’ karena Coretax Eror Bisa Dibatalkan DJP

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:30 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal-Hal yang Diteliti DJP terkait Pengajuan Pengembalian Pendahuluan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Panduan Coretax terkait PIC, Impersonate dan Role Akses