KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi: Kita Berdoa APBN Tetap Kuat Beri Subsidi BBM

Dian Kurniati | Kamis, 07 Juli 2022 | 17:35 WIB
Jokowi: Kita Berdoa APBN Tetap Kuat Beri Subsidi BBM

Presiden Jokowi. (tangkapan layar)

JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap APBN tetap memiliki kemampuan untuk memberikan subsidi di tengah kenaikan harga minyak dunia.

Jokowi mengatakan kenaikan harga minyak telah berdampak pada berbagai harga kebutuhan masyarakat, terutama bahan bakar minyak (BBM). Dalam hal ini, pemerintah harus menambah alokasi subsidi pada APBN untuk menjaga BBM tetap terjangkau bagi masyarakat.

"Ini kita masih kuat dan kita berdoa supaya APBN tetap masih kuat memberi subsidi [BBM]," katanya, Kamis (7/7/2022).

Baca Juga:
Sempat Menolak, PDIP Kini Berbalik Dukung PPN 12 Persen

Jokowi mengatakan harga minyak mentah dunia yang pada situasi normal berkisar US$60 per barel, kini telah naik menjadi US$110 hingga US$120 per barel. Di negara lain, kondisi itu menyebabkan menaikkan harga BBM di banyak negara di dunia.

Misalnya di Jerman dan Singapura, harga BBM sudah menyentuh level Rp31.000 per liter, sedangkan di Thailand sudah Rp20.000. Adapun di Indonesia, harga BBM bersubsidi jenis Pertalite masih dipatok senilai Rp7.650 karena ada subsidi.

Menurut Jokowi, harga Pertalite tersebut akan tergantung pada kemampuan APBN memberikan subsidi. Apabila kenaikan harga minyak dunia terus berlanjut dan kemampuan APBN menipis, artinya harga BBM harus ikut disesuaikan.

Baca Juga:
Stok Cukup, Kementerian ESDM Siap Penuhi Kebutuhan BBM Nataru 2025

"Ingat bahwa kita itu masih impor. Separuh dari kebutuhan kita 1,5 juta barel minyak dari luar, masih impor," ujarnya.

Jokowi menambahkan dunia kini menghadapi tantangan baru berupa perang antara Rusia dan Ukraina yang menyebabkan kenaikan berbagai harga komoditas global, terutama energi dan pangan. Menurutnya, kondisi tersebut dapat memengaruhi kemampuan dunia untuk pulih setelah pandemi Covid-19.

Saat ini, pemerintah dan DPR telah mengubah asumsi harga minyak mentah Indonesia (Indonesian crude price/ICP) dan postur APBN 2022 dari US$63 menjadi US$100 per barel. Di sisi lain, pemerintah menambahkan anggaran subsidi BBM, elpiji, dan listrik senilai Rp74,9 triliun.

Selain itu, pemerintah juga mengalokasikan belanja kompensasi harga BBM senilai Rp234 triliun dan kompensasi tarif listrik hingga Rp41 triliun. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 24 Desember 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sempat Menolak, PDIP Kini Berbalik Dukung PPN 12 Persen

Senin, 23 Desember 2024 | 12:30 WIB NATAL DAN TAHUN BARU 2025

Stok Cukup, Kementerian ESDM Siap Penuhi Kebutuhan BBM Nataru 2025

Sabtu, 21 Desember 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Tunggu Aturan, PPN Makanan-Jasa Premium Tak Langsung Berlaku 1 Januari

Kamis, 19 Desember 2024 | 09:43 WIB KEBIJAKAN MONETER

BI Ungkap Dampak Tarif PPN 12 Persen Terhadap Inflasi ‘Tidak Besar’

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra