JAKARTA, DDTCNews – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar bergabungnya Indonesia dalam implementasi pertukaran informasi di bidang jasa keuangan dan perpajakan atau Automatic Exchange of Information (AEoI) pada September 2018 digunakan sebagai momentum mereformasi sistem informasi keuangan, terutama perbaikan sistem informasi perpajakan.
Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi dalam rapat terbatas tentang implementasi pertukaran informasi otomatis di bidang jasa keuangan dan perbankan, serta persiapan pertemuan tahunan IMF-World Bank 2018, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (22/2) sore.
“Ini jelas momentum untuk membangun database, untuk membangun administrasi perpajakan yang lebih komprehensif, lebih integratif, dan juga lebih kuat,” ujarnya sebagaimana dilansir dari laman Setkab RI.
Dengan database perpajakan yang lebih komprehensif, Presiden meyakini akan bermanfaat bagi upaya peningkatan tax ratio, mendorong kepatuhan pajak secara sukarela, serta mencegah penghindaran dan penggelapan pajak.
Presiden menegaskan, upaya meningkatkan tax ratio dilakukan agar pemerintah bisa membiayai program-program prioritas, terutama terkait pengentasan kemiskinan, pemerataan ekonomi, dan pembukaan lapangan pekerjaan.
Untuk itu, Presiden Jokowi meminta Menteri Keuangan, Menteri Hukum dan HAM untuk menyiapkan regulasi yang dibutuhkan untuk mendukung implementasi pelaksanaan sistem pertukaran informasi otomatis ini.
“Saya hanya menekankan agar jangan sampai terjadi tumpang tindih atau berbenturan antarperaturan perundang-undangan yang nantinya akan menyulitkan dalam pelaksanaannya,” tutur Presiden Jokowi.
Terkait dengan rencana Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan tahun IMF – World Bank tahun 2018, Presiden meminta agar pertemuan tersebut dapat digunakan sebagai momentum untuk menunjukkan pada dunia tentang kondisi perekonomian Indonesia yang bisa tumbuh dengan baik di tengah melambatnya perekonomian dunia.
“Kita gunakan untuk menunjukkan kemajuan-kemajuan yang telah kita capai, sekaligus juga ajang promosi investasi, perdagangam, dan pariwisata,” pinta Presiden. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.