JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan jajaran kabinetnya untuk mempercepat pengembangan ekonomi digital di Indonesia menyusul pesatnya perkembangan industri perdagangan elektronik atau e-commerce di dunia.
Menurutnya, Indonesia memiliki potensi pasar yang cukup besar bagi industri e-commerce. Tercatat penjualan melalui e-commerce pada tahun 2014 mencapai US$2,6 miliar atau Rp33,6 triliun dengan penetrasi hanya 0,6% dari total transaksi retail.
“Potensi pasar yang besar ini tidak boleh dibiarkan begitu saja. Saya yakin potensi ini akan bisa menjadi pondasi bagi Indonesia untuk menjadi pasar ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara,” tuturnya, Selasa (27/9).
Jokowi mengisyaratkan akan segera mengeluarkan paket kebijakan ekonomi untuk mendukung ekonomi digital ini.
“Lakukan deregulasi besar-besaran untuk mendukung berkembangnya industri e-commerce,” tambahnya seperti dikutip laman Sekretariat Kabinet.
Jokowi meminta kementerian terkait untuk memprioritaskan permodalan pada pelaku e-commerce yang masih pemula atau startup. Menurutnya, startup tersebut perlu mendapatkan pelatihan dan pengembangan kapasitas guna meningkatkan daya saing.
Selain deregulasi, pemerintah juga menekankan pentingnya infrastruktur untuk mendukung tercapainya tujuan tersebut.
“Saya juga minta dilakukan percepatan jangkauan infrastruktur telekomunikasi yang dibutuhkan pelaku-pelaku e-commerce,” jelasnya.
Jokowi juga bertekad memasarkan produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui pasar ekonomi digital. (Gfa)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.