INSENTIF PAJAK

Jika WP Butuh, Surat Keterangan PP 23/2018 Tetap Diterbitkan DJP

Muhamad Wildan | Kamis, 30 Juli 2020 | 16:55 WIB
Jika WP Butuh, Surat Keterangan PP 23/2018 Tetap Diterbitkan DJP

Ilustrasi. Pekerja mengemas kerupuk kulit di salah satu UMKM di Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Rabu (10/6/2020). Pelaku usaha mengaku, produksi kerupuk kulit berbahan dasar kulit sapi dan kulit kerbau sejak tiga bulan terakhir menurun hingga 70% karena terkendala bahan baku. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/aww.

JAKARTA, DDTCNews – Melalui PMK 86/2020, pelaku UMKM yang ingin memanfaatkan insentif pajak penghasilan (PPh) final ditanggung pemerintah (DTP) tidak harus mengajukan Surat Keterangan PP 23/2018.

Penyampaian laporan realisasi bisa diperlakukan sebagai pengajuan Surat Keterangan PP 23/2018. Namun, jika wajib pajak tetap membutuhkan Surat Keterangan PP 23/2018, Ditjen Pajak (DJP) akan menerbitkannya.

“Begitu diajukan lewat DJP Online, Surat Keterangan akan langsung terbit. Nanti akan ditanya apakah wajib pajak UMKM memerlukan surat keterangan atau tidak,” kata Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Hestu Yoga Saksama, Kamis (30/7/2020).

Baca Juga:
WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?

Sesuai dengan PMK 86/2020 dan SE-43/PJ/2020, pemanfaatan insentif PPh final UMKM DTP dilakukan dengan menyampaikan laporan realisasi secara online pada tanggal 20 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir dan tidak lagi perlu mengajukan surat keterangan seperti yang diatur pada PMK sebelumnya.

Pada SE-43/PJ/2020, juga ditegaskan kembali laporan realisasi pemanfaatan fasilitas PPh final UMKM DTP dapat diperlakukan sebagai pengajuan Surat Keterangan PP 23/2018. Terhadap wajib pajak tersebut juga dapat diterbitkan Surat Keterangan PP No. 23/2018.

Adapun surat keterangan PP 23/2018 ini hanya diperlukan apabila wajib pajak UMKM bertransaksi dengan pemotong/pemungut pajak. Simak artikel ‘Tak Semua UMKM Dapat Simplifikasi Prosedur Pajak Ditanggung Pemerintah’.

Baca Juga:
Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu

"Surat Keterangan PP 23/2018 akan diterbitkan agar wajib pajak UMKM tidak dipotong atau dipungut dengan tarif normal 2,5%. Akan ada pemotongan/pemungutan sebesar 0.5% apabila wajib pajak UMKM tidak memanfaatkan insentif. Bila memanfaatkan maka tidak ada pemotongan/pemungutan,” jelas Hestu.

Sesuai dengan SE-43/PJ/2020, pemotong/pemungut pajak melakukan pemotongan/pemungutan PPh final UMKM jika wajib pajak UMKM menyerahkan fotokopi surat keterangan PP 23/2018. Sebelum melakukan pemotongan/pemungutan, pemotong/pemungut melakukan konfirmasi kebenaran surat keterangan melalui scan barcode, website DJP, atau melalui Kring Pajak.

Apabila surat keterangan PP 23/2018 terkonfirmasi, pemotong/pemungut pajak membuat surat setoran pajak (SSP) atau kode billing yang dibubuhi cap atau tulisan "PPh FINAL DITANGGUNG PEMERINTAH EKS PMK NOMOR 86/PMK.03/2020" dan tidak dilakukan pemotongan/pemungutan PPh. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:11 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:45 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:25 WIB TAX CENTER UNIVERSITAS ADVENT SURYA NUSANTARA

Gratis untuk Umum! Sosialisasi Soal Coretax, PPN 12%, dan SAK EMKM-EP

BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:11 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:45 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:25 WIB TAX CENTER UNIVERSITAS ADVENT SURYA NUSANTARA

Gratis untuk Umum! Sosialisasi Soal Coretax, PPN 12%, dan SAK EMKM-EP