KPP PRATAMA BALIKPAPAN TIMUR

Jenis Tarif PPh Final Jasa Konstruksi Bertambah, Simak Lagi Aturannya

Redaksi DDTCNews | Jumat, 19 Agustus 2022 | 12:00 WIB
Jenis Tarif PPh Final Jasa Konstruksi Bertambah, Simak Lagi Aturannya

Ilustrasi.

BALIKPAPAN, DDTCNews – KPP Pratama Balikpapan Timur memberikan sosialisasi mengenai Peraturan Pemerintah (PP) No. 9/2022 tentang PPh atas Penghasilan dari Usaha Jasa Konstruksi kepada sejumlah penyedia jasa konstruksi pada 27 Juli 2022.

Penyuluh KPP Pratama Balikpapan Timur David Sukma mengatakan PP No. 9/2022 merupakan perubahan kedua atas PP No. 51/2008. Dalam perubahan tersebut, pemerintah menyesuaikan tarif pajak penghasilan final atas usaha konstruksi.

"Penyesuaian ini diperlukan untuk membantu memperbaiki sektor konstruksi akibat pandemi Covid-19 sehingga proses bisnis tetap terjaga," katanya seperti dikutip dari laman Ditjen Pajak (DJP), Jumat (19/8/2022).

Baca Juga:
Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Dengan PP No. 9/2022 tersebut, jenis tarif yang semula berjumlah lima tarif menjadi tujuh jenis tarif. Saat ini, tarif baru sebesar 2,65% dikenakan terhadap pekerjaan konstruksi terintegrasi yang dilakukan oleh penyedia jasa yang memiliki sertifikat badan usaha.

Sementara itu, tarif baru PPh final lainnya, yaitu sebesar 4% dikenakan terhadap pekerjaan konstruksi terintegrasi yang dilakukan oleh penyedia jasa yang tidak memiliki sertifikat badan usaha. Kemudian, terdapat beberapa tarif yang juga disesuaikan.

Misal, jenis pekerjaan konstruksi yang memiliki sertifikat badan usaha kualifikasi kecil atau sertifikat kompetensi kerja usaha orang perseorangan menjadi 1,75% dari semula 2%. Pekerjaan konstruksi yang memiliki kualifikasi usaha menengah, besar atau spesialis menjadi 3% dari 2,65%.

Baca Juga:
Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Kemudian, jenis pekerjaan jasa konsultasi konstruksi, bagi penyedia jasa yang memiliki sertifikat badan usaha atau sertifikat kompetensi kerja untuk usaha orang perseorangan menjadi 3,5% dari semula 4%.

Lebih lanjut, PP No. 9/2022 ini berlaku sejak diundangkan yaitu tanggal 21 Februari 2022. Untuk kontrak yang dibayar sebelum tanggal 21 Februari 2022 maka tarif mengikuti PP No. 51/2008.

Sementara itu, kontrak yang dibayarkan pada tanggal 21 Februari 2022 dan setelahnya maka tarif PPh final mengacu pada PP No. 9/2022. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:30 WIB KEPALA BPPK ANDIN HADIYANTO

‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:00 WIB KOTA BANTUL

Banyak Penambang Tak Terdaftar, Setoran Pajak MBLB Hanya Rp20,9 Juta

Minggu, 02 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX DJP

PIC Kini Bisa Delegasikan Role Akses Pemindahbukuan di Coretax DJP

Minggu, 02 Februari 2025 | 11:30 WIB KOTA MEDAN

Wah! Medan Bisa Kumpulkan Rp784,16 Miliar dari Opsen Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 116/2024

Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini